4 Faktor Ini Bakal Pengaruhi Pergerakan Rupiah di 2020

Jakarta – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menjelaskan, terdapat empat faktor yang membuat pihaknya optimis untuk memasang target asumsi makro khususnya nilai tukar Rupiah pada RAPBN tahun 2020 pada kisaran Rp13.900-Rp14.300/US$.

Faktor pertama Perry menyebutkan, adanya perbaikan ekonomi nasional seperti angka inflasi yang stabil, penyaluran kredit yang terus tumbuh dan pertumbuhan ekonomi yang stabil akan memberikan sentimen positif terhadap nilai tukar rupiah pada tahun 2020 mendatang.

“Prospek ekonomi yang membaik ini tentu saja akan mendorong sentimen yang positif bagi aliran masuk modal asing ke Indonesia,” kata Perry di Kompleks DPR-RI, Jakarta, Senin 17 Juni 2019.

Faktor kedua Perry menambahkan,
kondisi pasar keuangan global di tahun depan akan lebih baik dari tahun ini. Menurutnya, perang dagang, kebijakan bank sentral di berbagai negara termasuk The Fed yang lebih redup akan membawa sentimen positif Rupiah.

“Ada kemungkinan Fed itu menurunkan suku bunga demikian juga di sejumlah Bank Sentral lain sehingga ini juga akan memberikan suatu faktor positif atas masuknya aliran modal asing masuk,” tambah Perry.

Faktor ketiga, lanjut Perry, sinergi dari berbagai kebijakan baik yang ditempuh oleh BI, Pemerintah maupun juga OJK terus dilakukan. Perry menyebutkan, sinergi penting bagaimana memperbaiki defisit transaksi berjalan dan mendorong arus masuk modal asing dan juga mendorong pertumbuhan ekonomi.

Sedangkan faktor terakhir, pihaknya
optimis bahwa pasar valuta asing akan jauh lebih baik dibanding tahun sebelumnya dengan adanya berbagai instrumen yang sudah dikembangkan.

“Kami akan kembangkan instrumen maupun berbagai pasar yang lain termasuk juga bauran kebijakan” tambah Perry.

Sebagai informasi, Indonesia (BI) mengasumsikan nilai tukar rupiah (kurs) pada tahun 2020 diperkirakan akan berada pada kisaran Rp13.900-Rp14.300 per dolar Amerika Serikat (AS).

Proyeksi nilai tukar rupiah tersebut terlihat lebih rendah bila dibandingkan dengan proyeksi Pemerintah untuk asumsi RAPBN 2020 mengenai kurs rupiah yang berada dikisaran Rp14.000-Rp15.000 per dolar AS. (REZ)

Suheriadi

Recent Posts

Berpotensi Dipercepat, LPS Siap Jalankan Program Penjaminan Polis pada 2027

Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More

4 hours ago

Program Penjaminan Polis Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Industri Asuransi

Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More

5 hours ago

Promo Berlipat Cicilan Makin Hemat dari BAF di Serba Untung 12.12

Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More

8 hours ago

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More

9 hours ago

wondr BrightUp Cup 2025 Digelar, BNI Perluas Dukungan bagi Ekosistem Olahraga Nasional

Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More

9 hours ago

JBS Perkasa dan REI Jalin Kerja Sama Dukung Program 3 Juta Rumah

Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More

11 hours ago