Market Update

361 juta Saham Diperdagangkan, IHSG Dibuka Melemah ke Level 6.757

Jakarta – Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (30/10) indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka pada zona merah ke level 6757,47 atau melemah 0,02 persen dari level 6758,65 pada perdagangan hari ini.

Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan IHSG hari ini, sebanyak 361 juta saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 23 ribu kali, serta total nilai transaksi tercatat mencapai Rp197 miliar.

Baca juga: IHSG Diprediksi Menguat Terbatas, Sentimen Ini jadi Katalis Penggeraknya

Kemudian, tercatat terdapat 123 saham terkoreksi, sebanyak 188 saham menguat dan sebanyak 237 saham tetap tidak berubah.

Sebelumnya, Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas Fanny Suherman melihat bahwa IHSG secara teknikal hari ini berpotensi kembali terkoreksi, mengikuti koreksi Dow yang cukup dalam pada Jumat lalu efek kekhawatiran resesi.

“Dengan level support IHSG berada di 6.650-6.700 dan level resistance IHSG berada di 6.800-6.850,” ucap Fanny dalam risetnya di Jakarta, 30 Oktober 2023.

Pada perdagangan Jumat lalu (27/10) indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melemah cukup signifikan sebesar 1,12 persen, begitu juga dengan S&P 500 yang turun sebesar 0,48 persen, namun di sisi lain indeks Nasdaq menguat sebesar 0,38 persen.

“Dow tertekan oleh penurunan JPMorgan Chase setelah CEO Jamie Dimon mengatakan rencananya untuk menjual 1 juta saham tahun depan. Kenaikan Nasdaq antara lain didorong oleh kenaikan Amazon sebesar lebih dari 6 persen setelah pendapatan dan labanya pada kuartal ketiga melampaui ekspektasi analis,” imbuhnya.

Baca juga: IHSG di Oktober Cenderung Menguat, Bank KBMI 4 jadi Penopang?

Sedangkan, sebagian besar bursa di kawasan Asia Pasifik pada perdagangan Jumat lalu mengalami kenaikan dengan penguatan tertinggi antara lain dicatat oleh Shenzhen Index, Hang Seng dan Nikkei masing-masing sebesar 2,14 persen, 2,08 persen dan 1,27 persen.

Sementara itu, inflasi inti Tokyo pada Oktober 2023 mencapai 2,7 persen yoy, di atas perkiraan, dengan Australia menyampaikan PPI sebesar 3,8 persen yoy pada kuartal III-2023, serta industrial profit China pada ytd September 2023 minus sebesar 9,0 persen yoy. (*)

Editor: Galig Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

16 hours ago

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Selamatkan Kekayaan Negara

Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More

17 hours ago

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatra

Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More

17 hours ago

Kredit BNI November 2025 Tumbuh di Atas Rata-rata Industri

Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More

19 hours ago

Cek Jadwal Operasional BSI Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More

19 hours ago

Update Harga Emas Hari Ini: Galeri24 dan UBS Kompak Merosot, Antam Naik

Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More

21 hours ago