Pengusaha Dukung Kebijakan Pemerintah Terkait Harga Batu Bara
Jakarta — Badan Pusat Statistik (BPS) mengimbau kepada Pemerintah untuk mewaspadai volatilitas harga terhadap tiga komoditas ekspor pada tahun ini.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua BPS Suhariyanto pada saat konfrensi pers mengani perkembangan indikator ekspor impor nasional. Menurutnya, hal tersebut terjadi lantaran perlambatan ekonomi global pada tahun ini.
“Kita perlu waspadai harga komoditas ekspor utama kita seperti kelapa sawit, karet dan batu bara,” kata Suhariyanto di Jakarta, Senin, 15 April 2019.
Tak hanya itu, menurutnya tahun ini juga merupakan tahun yang menantang dimana volatilitas tersebut diprediksi akan berlangsung lama. Tak hanya itu, menurutnya perdagangan RI juga harus memperhatikan beberapa negara tujuan ekspor.
“Tahun 2019 bukan tahun yang mudah. Pertumbuhan ekonomi global diproyeksi akan melambat. Perlu perhatian ke negara-negara tujuan ekspor seperti China, Jepang, India dan Singapura,” kata Suhariyanto.
Sebelumnya, BPS mencatat neraca perdagangan Indonesia hingga bulan Maret 2019 telah mengalami surplus sebesar US$ 540 juta dimana nilai ekspor mencapai US$ 14,03 miliar sedangkan nilai impor mencapai US$ 13,49 miliar. (*)
Jakarta - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BBNI menyetujui… Read More
Jakarta – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BBNI menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST)… Read More
Jakarta - PT Daya Intiguna Yasa Tbk (MDIY) atau MR.D.I.Y. sebagai emiten industri ritel mencatatkan… Read More
Jakarta - Dalam industri pembiayaan, keberadaan debitur bermasalah bagaikan duri dalam daging yang menghambat kelancaran… Read More
Jakarta - Harga saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) pada awal perdagangan sesi… Read More
Jakarta– KB Bank akan menyalurkan Rp500 miliar untuk memperluas akses pembiayaan untuk PT Pasar Dana… Read More