Jakarta – Indonesia dinobatkan menjadi tuan rumah acara World Islamic Economic Forum (WIEF) tahun ini. Perhalatan yang akan diselenggarakan untuk ke-12 kalinya ini akan digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, pada 2-4 Agustus 2016 mendatang.
Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro mengatakan, WIEF ini mirip seperti World Economic Forum yang selalu diselenggarakan setiap bulan Januari di Davos, Switzerland.
“Kalau World Economic Forum itu fokus kepada hampir semua jenis usaha bisnis sektor keuangan-sektor riil dan juga kegiatan-kegiatan lain yang bersifat, networking maka World Economic Forum fokus pada kegiatan usaha/kegiatan bisnis keuangan yang terkait dengan dunia Islam,” jelas Bambang.
Bambang menambahkan, World Islamic Economic Forum merupakan yayasan atau foundation yang didirikan di Malaysia, dan sudah membuat acara seperti ini, World Islamic Economic Forum, untuk yang ke-12 kalinya berganti-ganti di setiap negara. Indonesia sendiri, ujarnya, pernah menjadi tuan rumah World Islamic Economic Forum pada 2009 lalu.
Mengenai acara di Jakarta, Agustus mendatang, Bambang menjelaskan, karena ini economic dan business forum, maka acara ini bermacam-macam.“Ada leaders forum yang akan melibatkan tentunya pimpinan negara atau pimpinan pemerintahan, ada panel menteri, ada eksibisi/pameran baik pameran bisnis, ada sesi-sesi yang terkait dengan seminar, ada sesi-sesi yang bersifat lebih kepada workshop atau pelatihan,” papar Bambang.
Selain itu, lanjutnya, ada juga yang sifatnya pertukaran ide.”Terutama kita ingin melibatkan pengusaha muda dan juga pengusaha UKM antarnegara yang diharapkan bisa saling komunikasi, saling tukar-menukar pengalaman dan barangkali business opportunity, serta juga ada festival yang terkait dengan kesenian dan terutama yang didorong adalah hasil dari ide-ide kreatif atau ekonomi kreatif” ujarnya.
Rencananya, WIEF ini akan dihadiri sekitar 2.500 peserta dari 60 negara, dari level pimpinan negara/pemerintahan, menteri , pimpinan perusahaan multinasional, akademisi, kemudian seniman, para pelaku usaha UKM, para pelaku usaha muda, dana juga tokoh masyarakat.
“Untuk WIEF ke-12 ini, topiknya adalah “Decentralizing Growth and Empowering Future Business”, ya yang paling penting adalah tadi empowering future business. Nah, subtemanya dari tema besar ini adalah pertama Islamic finance atau keuangan syariah,” jelas Bambang.
Menurut Menkeu, Presiden Joko Widodo meminta agar kita mempromosikan besar-besaran Islamic fashion and design, artinya fashion itu industrinya dan design-nya.
“Untuk Indonesia selain halal products, kita juga akan mulai perkenalkan halal tourism atau Moslem friendly tourism,” tambah Bambang.
Saat ini, Kemenkeu sudah mendapat konfirmasi kehadiran 4 (empat) kepala negara atau kepala pemerintahan dari negara-negara sahabat, yaitu PM Malaysia Datuk Najib Tun Razak, Presiden Republik Guinea di Afrika yaitu Alpha Conde’, PM Srilangka Ranil Wickremesinghe, dan Presiden Tajikistan Emomali Rahmon.
“Jadi mereka ini akan hadir dan tentunya akan ada sesi khusus dengan Bapak Presiden di samping tentunya akan menghadiri Gala Dinner,” imbuh Bambang.
Nantinya, acara WIEF akan dibuka oleh Presiden Joko Widodo pada 2 Agustus mendatang. “Presiden akan menyampaikan keynote sekaligus membuka acara ini dan disambung dengan pidato-pidato dari pemimpin negara atau pemerintahan yang lain,” pungkas Bambang.(*)
Jakarta - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) resmi membuka penjualan tiket kereta cepat Whoosh… Read More
Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus berkomitmen mendukung pengembangan sektor pariwisata berkelanjutan… Read More
Tangerang - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) meluncurkan program… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa data perdagangan saham selama periode 16-20… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat di minggu ketiga Desember 2024, aliran modal asing keluar… Read More
Jakarta - PT Asuransi BRI Life meyakini bisnis asuransi jiwa akan tetap tumbuh positif pada… Read More