Keuangan

IFC : UKM Wanita Butuh Pembiayaan US$6 Miliar

Jakarta – IFC menerbitkan laporan yang menunjukkan bahwa Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang dimiliki wanita di Indonesia mengalami kekurangan pembiayaan sebesar US$6 milliar dalam membangun usaha mereka. Hal ini merupakan kendala bagi mereka dalam berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi negara.

Dijelaskan, wanita memiliki 51% usaha kecil dan 34% usaha menengah dari 706.000 dari UKM-UKM di Indonesia. Namun usaha milik wanita masih saja terkendala untuk mendapatkan pinjaman secara tidak proporsional walaupun mereka sangat menarik sebagai pelanggan.

Banyak bank yang ragu untuk memberi pinjaman kepada wanita dengan syarat pembiayaan yang tradisional karena wanita tidak memilki jaminan yang diminta, seperti harta terdaftar atas namanya sendiri. IFC mencatat, hanya 1% dari seluruh pinjaman kepada UKM di Indonesia yang bebas dari jaminan.

Para pengusaha wanita menganggap prosedur perbankan itu memberatkan. Sebanyak 40% mengatakan bahwa hal itu merupakan kendala dalam mengakses kredit, dibanding 28% pria. Dengan tanggung jawab mereka terhadap keluarga dan urusan rumah tangga, wanita menghadapi tantangan-tantangan besar dalam mengelola usaha yang sukses.

Walaupun demikian, wanita lebih cenderung untuk mengembalikan pinjaman pada waktunya dan pada umumnya mereka bergerak di sektor-sektor yang patut untuk diberi pinjaman, sehingga tingkat gagal bayar mereka lebih rendah. Menurut IFC, lebih banyak wanita yang mengkategorikan usaha mereka sebagai sangat menguntungkan, dibanding pria.

“Data laporan ini menunjukkan bahwa peran yang krusial ada di tangan lembaga keuangan untuk dapat membantu menambah pembiayaan yang dibutuhkan dan membuka akses yang lebih luas ke lembaga keuangan kepada wanita untuk membiayai dan mendorong usaha mereka,” ungkap Vivek
Pathak, Direktur IFC, Asia Timur dan Pasifik.

Lembaga Keuangan yang dapat menawarkan rencana-rencana yang inovatif serta peka terhadap gender, misalnya produk pinjaman dengan persyaratan jaminan dan jadwal pembayaran pinjaman yang fleksibel, berada dalam posisi terbaik untuk memasuki pasar ini, sesuai temuan dalam laporan.

Memberikan pelatihan dalam keterampilan berbisnis, mengakses informasi, dan kesempatan membentuk jaringan yang disediakan bagi wanita dapat membantu mereka yang memiliki usaha memperoleh kecakapan yang sangat berharga untuk mengembangkan usaha mereka, sekaligus memperbaiki akses mereka kepada pembiayaan. Bank dapat juga bekerja sama dengan mitra eksternal dan sumber-sumber saluran penghubung alternatif seperti mobile banking dan internet banking untuk menjangkau para pengusaha wanita yang waktunya terbatas, secara lebih efektif.

Menurut laporan ini, ada potensi sekitar US$285 milliar secara global bagi pengusaha wanita dalam hal pembiayaan. “Kami berharap untuk terus memperluas kemitraan dengan IFC di Indonesia untuk menanam modal di tangan para pengusaha wanita, yang akan mendorong
pertumbuhan ekonomi dan menciptakan kesempatan kerja ke depan,” kata Harry Naysmith, Pemimpin Goldman Sachs di Indonesia.(*)

Apriyani

Recent Posts

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

7 hours ago

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Selamatkan Kekayaan Negara

Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More

7 hours ago

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatra

Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More

7 hours ago

Kredit BNI November 2025 Tumbuh di Atas Rata-rata Industri

Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More

9 hours ago

Cek Jadwal Operasional BSI Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More

9 hours ago

Update Harga Emas Hari Ini: Galeri24 dan UBS Kompak Merosot, Antam Naik

Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More

12 hours ago