Market Update

225 Juta Saham Diperdagangkan, IHSG Dibuka Menguat 0,45 Persen

Jakarta – Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (6/2) indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka pada zona hijau ke level 7.230,95 atau menguat 0,45 persen dari level 7.198,88.

Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan IHSG hari ini, sebanyak 225 juta saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 16 ribu kali, serta total nilai transaksi tercatat mencapai Rp316 miliar.

Kemudian, tercatat terdapat 81 saham terkoreksi, sebanyak 162 saham menguat dan sebanyak 223 saham tetap tidak berubah.

Sebelumnya, Retail Research Analyst, BNI Sekuritas KJ. Hutabarat melihat bahwa IHSG secara teknikal hari ini diperkirakan akan bergerak sideways cenderung menguat.

Baca juga: IHSG Diprediksi Menguat Terbatas, Ini Pendukungnya

“IHSG diproyeksikan akan sideways cenderung menguat. Level resistance 7.200-7.250 dan support 7.123-7.167,” ucap KJ. Hutabarat dalam risetnya di Jakarta, 6 Februari 2024.

Dari sisi domestik, IHSG ditutup melemah 0,55 persen, di mana penurunan terjadi usai BPS merilis data, tercatat pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang tahun 2023 sebesar 5,05 persen yoy. Namun, pertumbuhan ekonomi tahun 2023 melambat dibandingkan pertumbuhan ekonomi sepanjang 2022 sebesar 5,31 persen.

Pada perdagangan Senin (5/2) Wall Street mengalami penurunan, hal ini karena memudarnya ekspektasi penurunan suku bunga The Fed dalam waktu dekat. Sehingga, investor berfokus terhadap laporan keuangan korporasi.

Indeks yang melemah tersebut, di antaranya Dow Jones turun 0,71 persen, S&P 500 turun 0,32 persen, dan Nasdaq turun 0,20 persen.

Sementara, bursa saham Asia Pasifik bergerak beragam pada perdagangan Senin (5/2), terlihat dari indeks ASX 200 melemah 0,96 persen, Hang Seng turun 0,15 persen, Shanghai tergelincir 1,02 persen, dan Kospi turun 0,92 persen. Sementara Nikkei di Jepang naik 0,54 persen dan Topix bertambah 0,67 persen.

Baca juga: Pasar Sekunder 2024 Siap Digelar, Ini Manfaat yang Didapat Investor

Di sisi lain, investor juga menanti keputusan kebijakan dari bank sentral utama termasuk dari Reserve Bank of Australia dan Reserve Bank of India pada pekan ini. Kemudian, Hong Kong akan merilis data survei swasta mengenai aktivitas sektor jasa.

Sedangkan indeks swasta mengenai aktivitas jasa Tiongkok meningkat pada Januari, kemungkinan terbantu oleh dorongan dari hari libur nasional. (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Jasa Marga Catat 1,5 Juta Kendaraan Tinggalkan Jabotabek hingga H+1 Natal 2025

Poin Penting 1,56 juta kendaraan meninggalkan Jabotabek selama H-7 hingga H+1 Natal 2025, naik 16,21… Read More

53 mins ago

Daftar Lengkap UMP 2026 di 36 Provinsi, Siapa Paling Tinggi?

Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More

7 hours ago

UMP 2026 Diprotes Buruh, Begini Tanggapan Menko Airlangga

Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More

7 hours ago

Aliran Modal Asing Rp3,98 Triliun Masuk ke Pasar Keuangan RI

Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More

8 hours ago

Harga Emas Antam, Galeri24, dan UBS Hari Ini Kompak Naik, Cek Rinciannya

Poin Penting Harga emas Galeri24, UBS, dan Antam kompak naik pada perdagangan Sabtu, 27 Desember… Read More

8 hours ago

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

1 day ago