Jakarta – Penyaluran kredit ke sektor rumah tangga oleh perbankan menunjukkan peningkatan sebesar 9,13%. Kredit rumah tangga yang terdiri dari kredit pemilikan rumah tinggal (KPR), kredit pemilikan flat atau apartemen, kredit pemilikan ruko atau rukan, kredit kendaraan bermotor dan kredit pemilikan peralatan rumah tangga ini per Februari 2016 ini naik dari Rp837,63 triliun pada Februari 2015 menjadi Rp 914,14 trilun.
Kredit pemilikan alat rumah tangga tecatat naik paling tinggi, yakni sebesar 15,17% atau mencapai Rp427,45 triliun.
Pertumbuhan tertinggi selanjutnya adalah kredit pemilikan rumah (KPR) dengan pertumbuhan mencapai 8,06%. Per Februari 2016, penyaluran KPR naik dari Rp303,48 triliun pada Februari 2015 menjadi Rp327,93 triliun.
Kendati tipis, kredit untuk pemilikan ruko atau rukan juga mengalami kenaikan, yakni sebesar 0,73% menjadi Rp26,26 triliun.
Sebaliknya, kredit kendaraan bermotor dan kredit pemilikan flat atau apartemen mengalami penurunan pada Februari 2016. Lesunya permintaan akan kendaraan bermotor telah mempengaruhi penyaluran kredit ke kendaraan bermotor. Per Februari 2016, penyaluran kredit kendaraan bermotor menurun sebesar 3,37%.
Penurunan juga terjadi pada kredit pemilikan ruko atau rukan. Hingga februari 2016, penyaluran kredit pemilikan ruko atau rukan terkoreksi minus 1,95%. Rasio kredit bermasalah ke sektor ini juga paling tinggi di kelompok kredit rumah tangga dengan rasio mencapai 3,48%.
Di kelompok kredit rumah tangga, kontribusi terbesar berasal dari kredit pemilikan peralatan rumah tangga (kredit multiguna) dengan porsi mencapai 46,76% terhadap total kredit rumah tangga. Kontribusi terbesar selanjutnya berasal dari KPR dengan pangsa mencapai 35,87%, diikuti oleh kredit kepemilikan kendaraan bermotor (13,10%), kredit pemilikan ruko atau rukan (2,87%) dan kredit pemilikan flat atau apartemen (1,82%). (*)
Presiden Direktur & Chief Executive Officer (CEO) BCA Life, Christine Setyabudhi menyampaikan sambutan saat peluncuran… Read More
Jakarta - Bank Perekonomian Rakyat Syariah Seluruh Indonesia (HIMBARSI) meresmikan Alfi Wijaya sebagai ketua umum… Read More
Jakarta - Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) pada tahun 2025 diprediksi akan memberikan tekanan besar… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) melaporkan Utang Luar Negeri (ULN) pada Oktober 2024 tercatat sebesar USD423,4 miliar… Read More
Jakarta – Demi meredam dampak atas kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen pada tahun… Read More
Jakarta – Mengelola likuiditas menjadi tantangan tersendiri bagi perusahaan dengan banyak rekening operasional, terutama yang… Read More