News Update

2021, Aset Kelolaan ETF Global Akan Lampaui US$7 Triliun

Jakarta – Nilai aset kelolaan Exchange Traded Funds (ETF) global terus meningkat. PwC memperkirakan akselerasi pertumbuhan Reksadana yang Diperdagangkan di Bursa Saham/Exchange Traded Funds (ETF) selama lima tahun ke depan dengan nilai aset kelolaan/asset under management (AUM) diperkirakan akan melampaui US$7 triliun pada 2021.

Laporan baru, ‘ETFs: A roadmap to growth’ memprediksi bahwa pasar akan mencetak pertumbuhan yang semakin signifikan dengan memasuki pasar baru, perluasan saluran distribusi dan kelas aset.

Pasar ETF Amerika Utara diperkirakan akan tumbuh hingga mencapai US$5,9 triliun pada 2021 (pertumbuhan kumulatif tahunan sebesar 23%). Pasar Eropa diperkirakan akan tumbuh sebesar 27% setiap tahunnya sehingga nilai AUM akan mencapai US$1,6 triliun pada 2021. Sementara AUM perusahaan di Asia diperkirakan akan mencapai US$560 miliar pada 2021, dengan tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 18% selama lima tahun

Kemajuan teknologi dan analitik data diperkirakan akan menjadi kontributor signifikan terhadap pertumbuhan pasar ETF dengan mendorong penciptaan produk baru dan evolusi saluran distribusi. Teknologi digital dan ‘big data’ akan terus menjadi sarana bagi perusahaan yang sukses untuk memperbaiki proses pengambilan keputusan, menghemat biaya dan mengubah hubungan dengan para investor.

Nigel Brashaw, global ETF leader di PwC mengatakan, pasar ETF global memiliki masa depan yang cerah namun beberapa tahun ke depan bukan berati tanpa tantangan. Pasar ETF akan semakin padat, khususnya di Amerika Utara dan Eropa, dimana kematangan dan momentum terus mendominasi.

Sementara itu, David Wake, Financial Services Leader PwC Indonesia menambahkan, selama lima tahun ke depan ia memperkirakan bahwa persaingan di pasar ETF seluruh dunia akan semakin ketat dan perusahaan harus terus mencari cara untuk membedakan diri mereka di pasar yang padat ini.

Menurut David, melanjutkan fokus pada pendidikan investor, melakukan adaptasi penawaran produk sesuai dengan evolusi peraturan, menembus pasar global yang kompleks, dan menjalin hubungan yang kuat dengan rekanan distribusi adalah beberapa kunci kesuksesan.

Kemajuan lebih lanjut dalam penggunaan big data, teknologi digital dan media sosial akan membantu memperbaiki proses pengambilan keputusan, memberikan peluang bagi para sponsor ETF untuk menghemat biaya, dan mengubah hubungan dengan klien dalam hal komunikasi, penjualan dan distribusi” tandas David. (*)

Apriyani

Recent Posts

Berpotensi Dipercepat, LPS Siap Jalankan Program Penjaminan Polis pada 2027

Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More

4 hours ago

Program Penjaminan Polis Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Industri Asuransi

Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More

5 hours ago

Promo Berlipat Cicilan Makin Hemat dari BAF di Serba Untung 12.12

Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More

8 hours ago

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More

9 hours ago

wondr BrightUp Cup 2025 Digelar, BNI Perluas Dukungan bagi Ekosistem Olahraga Nasional

Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More

9 hours ago

JBS Perkasa dan REI Jalin Kerja Sama Dukung Program 3 Juta Rumah

Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More

11 hours ago