Jakarta – Kemudahan yang ditawarkan dalam dunia digital telah mendorong meningkatnya transaksi melalui media digital. OJK mencatat, volume e-commerce di Indonesia terus meningkat.
Pada 2013, volume e-commerce mencapai US$ 8 miliar. Pada 2014, angkanya merangkak menjadi US$12 miliar. Dan pada 2020, volume e-commerce diprediksi dapat mencapai US$130 miliar.
Direktur Pengawasan Bank OJK, Jasmi mengatakan, di perbankan, pengguna layanan digital trennya juga mengalami peningkatan. Pada 2012, volume e-banking baru mencapai Rp4.441 triliun. Pada 2013 angkanya melonjak menjadi Rp5.495 triliun. Dan pada 2014 melejit hingga Rp6.447 triliun. Demikian ungkap Jasmi saat menjadi salah satu pembicara dalam acara seminar yang diselenggarakan majalah Infobank bersama Multipolar dengan tema “Manuver Perbankan Menembus Generasi Digital – Perbankan Dahulu, Sekarang & Masa Depan” di Jakarta, Kamis, 9 Juni 2016.
Dari sisi sistem pembayaran pun tak jauh berbeda. OJK mencatat, volume e-money di Indonesia pada 2012 tercatat mencapai Rp138 triliun. Namun, pada 2013 angkanya meningkat menjadi Rp203 triliun. Dan pada 2014 lonjakannya mencapai lebih dari dua kali lipat menjadi Rp536 triliun.(*)
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More