News Update

2019, Masih Ada Cyber Crime di Lembaga Keuangan

Jakarta — Lembaga keuangan dan perbankan di Indonesia masih akan menghadapi tantangan cyber crime di tahun 2019. Kejahatan siber seperti skimming, yang pernah terjadi pada salah satu bank milik negara di tahun 2018 lalu pun tak dapat dipungkiri bisa terjadi lagi.

“Tahun ini institusi finansial masih menjadi target utama karena berhubungan dengan perekonomian, sumber uang disana, sumber currency disana,” ujar Territory Channel Manager untuk Indonesia di Kaspersky Lab Asia Pasifik, Dony Koesmandarin kepada Infobank, Kamis (07/02).

Donny menambahkan, motivasi para pelaku kejahatan siber yang terbesar adalah keuntungan ekonomi melalui pencurian data. Apalagi tahun ini, ia meyakini pelaku kejahatan siber lebih mumpuni dari tahun sebelumnya.

Namun demikian, lembaga keuangan saat ini sudah lebih peduli terhadap berbagai kemungkinan cyber crime yang akan terjadi, seperti mempersiapkan tim dan membangun teknologi yang lebih aman dan mutakhir. Meskipun bagi Donny, beragam produk perbankan tidak bisa terjamin 100% aman.

“Reputasi mereka (lembaga keuangan dan perbankan) harus terjaga, maka mereka betul-betul persiapkan dengan baik. Yang paling penting harus selalu diingatkan adalah jangan sampai lengah dan selalu waspada,” pungkasnya.

Sementara itu, kedatangan ‘industri 4.0’ merupakan pemicu bagi Indonesia untuk beradaptasi dengan kemajuan teknologi yang semakin dinamis. Tetapi, lansekap terhubung baru ini juga diikuti dengan ancaman keamanan yang mengintai.

Ulasan ancaman Kaspersky Lab untuk kuartal terakhir tahun 2018 mengungkapkan bahwa di Indonesia 28% pengguna komputer terkena serangan berbasis web, dan lebih dari setengahnya (53,7%) menjadi sasaran ancaman lokal, seperti perangkat USB yang terinfeksi. Hal ini menjadikan Indonesia negara dengan risiko paling tinggi ke 34 di dunia dalam hal ancaman siber. (Ayu Utami)

Risca Vilana

Recent Posts

Usai Caplok Permata Bank, Bangkok Bank Bakal Akuisisi Bank RI Lagi?

Jakarta – Bangkok Bank sukses mengakuisisi 89,12 persen saham PT Bank Permata Tbk (BNLI) dari Standard Chartered Bank dan… Read More

15 hours ago

PLN Butuh Dana Rp11.160 Triliun untuk Capai NZE 2060

Jakarta – PT PLN (Persero) dalam mencapai Net Zero Emission (NZE) 2060 membutuhkan investasi mencapai USD700 miliar… Read More

15 hours ago

Menilik Peluang Permata Bank Naik Kelas ke KBMI IV

Jakarta - PT Bank Permata Tbk (BNLI) atau Permata Bank memiliki peluang ‘naik kelas’ ke Kelompok Bank… Read More

16 hours ago

Danantara Dinilai jadi Jawaban Pendongkrak Ekonomi RI Capai 8 Persen

Jakarta – Presiden Prabowo Subianto optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai level 8 persen dalam kurun waktu… Read More

16 hours ago

ICC Resmi Keluarkan Surat Penangkapan Benjamin Netanyahu dan Yoav Gallant

Jakarta - Mahkamah Pidana Internasional (International Criminal Court/ICC) resmi mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel, Benjamin… Read More

23 hours ago

Tingkatkan Rasa Aman di Kampus, Maximus Insurance Serahkan Polis Asuransi untuk Mahasiswa Unhas

Makassar – PT Asuransi Maximus Graha Persada Tbk (Maximus Insurance) menyerahkan polis asuransi jaminan diri… Read More

23 hours ago