Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengaku, pada tahun depan akan menerbitkan surat berharga negara (SBN) sebesar Rp414,7 triliun. Angka tersebut lebih rendah dari perkiraan tahun ini yang senilai Rp433 triliun.
Penerbitan SBN tersebut untuk memenuhi belanja negara dalam RAPBN 2018 yang direncanakan sebesar Rp2.204,4 triliun, terdiri dari belanja pemerintah pusat sebesar Rp1.443,3 triliun serta transfer ke daerah dan dana desa senilai Rp761,1 triliun.
Sementara itu, belanja pemerintah pusat terdiri dari belanja Kementerian atau Lembaga yang sebesar Rp814,1 triliun dan belanja non kementerian/lembaga Rp629,2 triliun.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu, Suahasil Nazara mengatakan, lebih rendahnya penerbitan SBN di tahun depan, lantaran pemerintah lebih menerapkan prinsip kehati-hatian dalam mengambil keputusan utang, seperti halnya porsi utang bentuk rupiah dan valas.
“Penetapan ini sesuai kebutuhan, keseimbangan ini perlu diperhatikan dengan baik, dalam valas melihat pasar internasional, melihat dolar, melihat yen, dan euro,” ujar Suahasil di Gedung Parlemen, Jakarta, Senin, 25 September 2017. (*)
Editor: Paulus Yoga
Jakarta - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) resmi membuka penjualan tiket kereta cepat Whoosh… Read More
Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus berkomitmen mendukung pengembangan sektor pariwisata berkelanjutan… Read More
Tangerang - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) meluncurkan program… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa data perdagangan saham selama periode 16-20… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat di minggu ketiga Desember 2024, aliran modal asing keluar… Read More
Jakarta - PT Asuransi BRI Life meyakini bisnis asuransi jiwa akan tetap tumbuh positif pada… Read More