Sementara itu PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) mengincar pertumbuhan kredit infrastruktur sebesar 14% pada tahun ini. Adanya dukungan dari pemerintah dan regulator terhadap pertumbuhan ekonomi dan juga beberapa insentif yang diberikan OJK dan BI menjadi salah satu penyebab kepercayaan diri perseroan dalam menatap bisnis di tahun ini.
Analis Indo Premier Securities Chandra Pasaribu mengatakan alasan perbankan menggenjot kredit di sektor infrastruktur pada tahun ini dikarenakan adanya opportunity lending di sektor tersebut.
“BUMN – BUMN karya itu pasti akan membutuhkan pendanaan yang besar untuk menggarap infrastruktur, nah itu yang akan dimanfaatkan oleh lembaga perbankan,” katanya di Jakarta, Rabu, 4 Januari 2017.
Sebagai catatan, pagu belanja infrastruktur dalam APBN 2017 dipatok diangka Rp387,3 triliun. Hal tersebut tentunya akan menjadi gula-gula bagi perbankan untuk menyalurkan kreditnya di sektor yang saat ini tengah menjadi fokus pemerintah tersebut. (*)
(Baca juga: Menakar Laju Kredit Perbankan di 2017)
Editor: Paulus Yoga
Page: 1 2
Poin Penting Tri Pakarta merelokasi Kantor Cabang Pondok Indah ke Ruko Botany Hills, Fatmawati City,… Read More
Jakarta - Bank Mandiri terus memperkuat dukungan terhadap pertumbuhan ekonomi wilayah dengan menghadirkan Livin’ Fest… Read More
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More