Ekonomi dan Bisnis

2015, ASSA Raup Laba Bersih Rp34.17 Miliar

Jakarta – PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 6 Juni 2016 lalu. Dalam siaran pers RUPST disebutkan bahwa ASSA berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp1,39 triliun, atau meningkat 22,13% jika dibandingkan dengan 2014 yang mencapai Rp1,14 triliun.

Meningkatnya pendapatan didorong kenaikan pendapatan jasa penyewaan kendaraan sebesar 15%, yakni dari Rp693,3 juta pada 2014 menjadi Rp795,5 juta pada 2015. Penambahan jumlah unit kendaraan sebesar 20% yang dilakukan ASSA berdampak positif kepada meningkatnya pendapatan.

Selain jasa penyewaan kendaraan, meningkatnya pendapatan juga disumbang dari bidang usaha logistik yang naik sebesar 53,05%, dari Rp167,39
milliar pada 2014 menjadi Rp256,18 miliar pada 2015. Demikian juga dari  jasa lelang kendaraan dan penjualan kendaraan bekas. Unit bisnis ini berkontribusi sebesar Rp 221,12 miliar terhadap pendapatan.

Meningkatnya pendapatan telah mengerek laba ASSA. Hingga 2015, ASSA meraup laba sebelum pajak sebesar Rp56,85 miliar, naik 0,9%
apabila dibandingkan dengan 2014 yang tercatat sebesar Rp56,38 miliar. Pada periode tersebut laba bersih yang dikantongi ASSA mencapai Rp34,17 miliar.

Dari laba bersih tersebut, sebesar 39% akan dibagikan sebagai dividen tunai. Sedangkan sisanya akan disisihkan sebagai dana cadangan dan dibukukan sebagai laba ditahan untuk menambah modal kerja Perseroan.

Dalam kondisi laju pertumbuhan ekonomi yang belum pulih pada 2016 ini, sulit bagi perseroan menggapai pencapaian kinerja seperti tahun lalu. Namun, Perseroan masih optimistis mencetak dapat pertumbuhan diatas 10%.

“Dalam kondisi ekonomi seperti apapun, kebutuhan transportasi tidak akan pernah mati, termasuk di dalamnya layanan jasa rental mobil. Ditopang oleh meningkatnya kesadaran bahwa rental mobil jauh lebih menguntungkan daripada memiliki mobil sendiri, maka pangsa rental mobil akan terus bertumbuh,” jelas Prodjo Sunarjanto, Presiden Direktur ASSA.

ASSA menargetkan, capital expenditure pada 2016 ini dianggarkan dapat mencapai Rp1 triliun. Dana itu akan digunakan untuk pembelian kendaraan dan infrastruktur termasuk gedung.(*)

Apriyani

Recent Posts

Tingkatkan Standar Privasi Tertinggi, Allianz Life Indonesia Raih ISO 27701

Jakarta - Allianz Life Indonesia dan Allianz Utama Indonesia meraih sertifikasi terkait keamanan data pribadi,… Read More

4 hours ago

Bank Indonesia Pastikan Libur Operasional di Hari Pilkada 27 November 2024

Jakarta – Kegiatan operasional Bank Indonesia ditiadakan pada hari Pemungutan Suara Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), Rabu, 27… Read More

4 hours ago

KPEI Catat Transaksi CCP PUVA Capai USD168 Juta per Akhir Oktober 2024

Jakarta - PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) sebagai Central Counterparty Pasar Uang dan Valuta… Read More

10 hours ago

Analis Rekomendasikan Buy Saham BBNI, Ini Alasannya!

Jakarta - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI melalui aplikasi wondr by BNI… Read More

10 hours ago

OJK: Peringkat Corporate Governance RI Masih di Bawah Vietnam

Jakarta - Meski masuk jajaran negara G-20 atau negara dengan ekonomi terbesar, Indonesia rupanya masih… Read More

10 hours ago

Gapensi Tolak Keras PPN 12 Persen: Bisa Perlambat Proyek Pemerintah

Jakarta – Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) menolak rencana pemerintah menaikkan PPN (Pajak Pertambahan Nilai) menjadi… Read More

10 hours ago