Jakarta – Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9:00 WIB (7/8) indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali dibuka pada zona hijau ke level 7.163,24 atau menguat 0,48 persen dari level 7,129,21.
Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan hari ini, sebanyak 350,12 juta saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 14 ribu kali, serta total nilai transaksi tercatat mencapai Rp215,91 miliar.
Kemudian, tercatat terdapat 62 saham terkoreksi, sebanyak 158 saham menguat dan sebanyak 234 saham tetap tidak berubah.
Baca juga : IHSG Diprediksi Menguat Terbatas di Level 7.170, Hal Ini jadi Pendukungnya
Sebelumnya, Retail Research Analyst BNI Sekuritas, Muhammad Lutfi Permana, melihat bahwa, IHSG secara teknikal hari ini akan berpotensi bergerak fluktuatif cenderung sedikit menguat, dikarenakan pasar wait and see terkait data-data ekonomi AS selanjutnya dan di sisi lain penguatan masih di pengaruhi oleh hasil kinerja emiten di semester I-2024.
“Dengan level support IHSG di 7.100-7.060, sedangkan level resistance berada di 7.160-7.195,” ucap Lutfi dalam risetnya di Jakarta, 7 Agustus 2024.
Bursa saham Wall Street ditutup naik pada perdagangan kemarin (6/8) waktu setempat setelah melemah ke zona merah pada perdagangan hari sebelumnya, dengan indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 0,76 persen ke level 38.997,66, indeks S&P 500 juga naik 1,04 persen ke posisi 5.240,03, dan indeks Nasdaq menguat 1,03 persen ke level 16.366,85.
Baca juga : IHSG Ditutup Naik Hampir 2 Persen ke Level 7.129
Penguatan sejalan dengan komentar pejabat The Fed yang meredakan kekhawatiran terhadap risiko resesi AS. Selain mengkhawatirkan rendahnya data ekonomi AS, aksi jual yang menerpa pasar saham global pada Senin (5/8) juga didorong oleh kekhawatiran investor terhadap perdagangan berdenominasi yen setelah BoJ menaikkan suku bunga pada pekan lalu.
Kepala The Fed Jerome Powell dijadwalkan memberikan pemaparan di Jackson Hole pada 22-24 Agustus 2024. Komentar Powell dalam kesempatan tersebut dinilai akan kembali menjadi sorotan pasar.
Adapun, bursa saham kawasan Asia Pasifik terpantau mulai rebound pada pergerakan pasar kemarin, di mana bursa saham Jepang memimpin kenaikan, dengan kenaikan 10,23 persen setelah kemarin menjadi yang paling parah hingga melampaui Black Monday sejak 1987, Topix menguat 9,30 persen, dan Shanghai Composite Index (Shanghai) juga naik 0,23 persen.
Diikuti, oleh bursa Korea Selatan, dengan indeks KOSPI dan KOSDAQ rebound masing-masing sebesar 3,30 persen dan 6,02 persen. Sedangkan, Hang Seng Index (HSI) Hongkong masih berada di zona merah 0,31 persen dan bursa saham Singapura malah terkoreksi 0,89 persen. (*)
Editor : Galih Pratama
Jakarta - Stasiun Whoosh Karawang akan resmi melayani penumpang mulai 24 Desember 2024. Pembukaan ini… Read More
Jakarta – Pemerintah tengah mempersiapkan aturan mengenai revisi kebijakan Devisa Hasil Ekspor (DHE) Sumber Daya Alam (SDA)… Read More
Jakarta - PT Bank JTrust Indonesia Tbk (J Trust Bank) terus melakukan ekspansi bisnis dengan memperluas… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) bersama Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) pionir layanan dan Perum DAMRI… Read More
Jakarta – Bank Mandiri kembali menegaskan komitmennya dalam pemberdayaan ekonomi perempuan melalui kolaborasi strategis dengan… Read More
Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini (20/12) kembali ditutup bertahan pada… Read More