Pegerakan pasar saham. (Foto: istimewa)
Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka meningkat sebanyak 0,13 persen ke level 7.336,22 dari posisi 7.326,50, pada pembukaan perdagangan pagi ini, Kamis (5/12) pukul 9.00 WIB.
Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan IHSG hari ini, sebanyak 178,10 juta saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 13 ribu kali, serta total nilai transaksi mencapai Rp220,28 miliar.
Kemudian, tercatat terdapat 60 saham terkoreksi, sebanyak 155 saham menguat dan sebanyak 228 saham tetap tidak berubah.
Baca juga: IHSG Berpeluang Menguat, Simak 4 Saham Rekomendasi Analis
Sebelumnya, Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih, melihat IHSG secara teknikal pada hari ini diprediksi akan bergerak variatif dalam rentang level 7.200 hingga 7.300.
“Pada perdagangan Rabu (4/12) IHSG ditutup naik 1,82 persen atau plus 130,74 poin ke level 7.326. IHSG hari ini (5/12) diprediksi menguat dalam range 7.250-7.370,” ucap Ratih dalam risetnya di Jakarta, 5 Desember 2024.
Ratih melihat, akselerasi pergerakan IHSG kemarin (4/12) sejalan dengan inflow investor asing di pasar ekuitas domestik senilai Rp744,64 miliar. Di sisi lain, Big Fund kembali melakukan akumulasi menjelang Window Dressing. Pasalnya, dalam 10 tahun terakhir probabilitas IHSG menguat di Desember mencapai 90 persen.
Sementara, Menteri Ketenagakerjaan resmi menaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) dan Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK). Keputusan tersebut berdasarkan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 16 Tahun 2024 tentang Penetapan Upah Minimum 2025.
Persentase UMP dan UMK naik sebesar 6,5 persen penilaian kenaikan tersebut dihitung berdasarkan pertumbuhan ekonomi, inflasi serta indeks tertentu yang mewakili kontribusi tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi provinsi. Kenaikan UMP berpotensi meningkatkan daya beli di tengah tren melemahnya ekonomi domestik.
Adapun dari mancanegara, Wall Street mengalami apresiasi pasca pidato pimpinan The Fed, Jerome Powell. Powell mengatakan bahwa ekonomi AS mengalami perbaikan pasca The Fed mulai menurunkan suku bunga pada September 2024.
Baca juga: Investor Simak! Sejumlah Sentimen Ini Bakal Pengaruhi Gerak IHSG
Namun, The Fed tetap berhati-hati dalam pemangkasan suku bunga lebih lanjut, tetapi para pelaku pasar optimis The Fed akan kembali memangkas 25 suku bunga pada FOMC 17-18 Desember mendatang.
Sedangkan dari Asia, pertumbuhan ekonomi (PDB) di Korea Selatan (Korsel) pada kuartal III-2024 sebesar 1,5 persen yoy atau lebih lambat dibandingkan pertumbuhan kuartal sebelumnya sebesar 2,3 persen.
Tren melemahnya pertumbuhan ekonomi tersebut sejalan dengan inflasi yang melandai. Oleh karena itu, Bank Sentral Korea (BOK) telah memangkas suku bunga dalam 2 pertemuan beruntun dengan total penurunan 50 bps menjadi di level 3 persen. (*)
Editor: Galih Pratama
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More
Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More
Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More
Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More
Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More
Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More