Market Update

150 Saham Melemah, IHSG Dibuka Terkoreksi 0,53 Persen

Jakarta – Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.01 WIB (8/11) indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali dibuka pada zona merah ke level 6807,34 atau melemah 0,53 persen dari level 6843,65 pada perdagangan hari ini.

Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan IHSG hari ini, sebanyak 967 juta saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 49 ribu kali, serta total nilai transaksi tercatat mencapai Rp319 miliar.

Baca juga: IHSG Rawan Koreksi, Cek 4 Rekomendasi Saham Berikut

Kemudian, tercatat terdapat 150 saham terkoreksi, sebanyak 128 saham menguat dan sebanyak 235 saham tetap tidak berubah.

Sebelumnya, Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas, Fanny Suherman melihat bahwa IHSG secara teknikal hari ini berpotensi bergerak sideways dengan rentang di 6.790-6.890.

“Level support IHSG berada di 6.790-6.820 dan level resistance IHSG berada di 6.860-6.890,” ucap Fanny dalam risetnya di Jakarta, 8 November 2023.

Pada perdagangan kemarin indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat sebesar 0,17 persen, begitu juga dengan S&P 500 yang naik sebesar 0,28 persen, sementara indeks Nasdaq menguat sebesar 0,90 persen.

Kemudian, saham-saham teknologi seperti Microsoft, Apple dan Amazon naik ketika US yield Treasury 10 tahun turun sekitar sembilan basis poin ke level 4,573 persen, dan sebagian besar bursa Eropa melemah, seperti CAC 40 dan FTSE 100 yang masing-masing turun 0,39 persen dan 0,10 persen, sementara DAX Performance Index menguat 0,11 persen.

Baca juga: Pasar Modal Indonesia Masih Bergairah, Ini Buktinya

Sedangkan, seluruh bursa Asia Pasifik mengalami koreksi, dengan koreksi terdalam dicatat oleh Kospi melemah 2,33 persen, diikuti oleh Hang Seng dan Nikkei, di sisi lain China mencatat surplus neraca perdagangan (balance of trade) sebesar USD56,5 miliar, di bawah ekspektasi.

Sementara Reserve Bank of Australia menaikkan suku bunga 25 bps menjadi 4,35 persen, sesuai perkiraan, serta hari ini Indonesia akan menyampaikan indeks keyakinan konsumen per Oktober 2023. (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Berpotensi Dipercepat, LPS Siap Jalankan Program Penjaminan Polis pada 2027

Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More

9 hours ago

Program Penjaminan Polis Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Industri Asuransi

Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More

11 hours ago

Promo Berlipat Cicilan Makin Hemat dari BAF di Serba Untung 12.12

Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More

13 hours ago

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More

14 hours ago

wondr BrightUp Cup 2025 Digelar, BNI Perluas Dukungan bagi Ekosistem Olahraga Nasional

Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More

14 hours ago

JBS Perkasa dan REI Jalin Kerja Sama Dukung Program 3 Juta Rumah

Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More

16 hours ago