Market Update

147 Saham Menguat, IHSG Dibuka Naik 0,28 Persen

Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9:00 WIB (14/11) kembali dibuka pada zona hijau ke level 6.857 atau menguat 0,28 persen.

Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan hari ini, sebanyak 224 juta saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 17 ribu kali, serta total nilai transaksi tercatat mencapai Rp128 miliar.

Kemudian, tercatat terdapat 95 saham terkoreksi, sebanyak 147 saham menguat dan sebanyak 246 saham tetap tidak berubah.

Baca juga: BEI Buka Suspensi, Saham BREN Siang Ini Menguat 1,44 Persen

Sebelumnya, Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas, Fanny Suherman melihat bahwa IHSG secara teknikal hari ini akan mencoba break resistance kuat di level 6.860 seiring dengan MSCI rebalancing hari ini.

“Dengan level support IHSG berada di 6.750-6.800 dan level resistance IHSG berada di 6.860-6.900,” ucap Fanny dalam risetnya di Jakarta, 14 November 2023.

Pada perdagangan kemarin indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat sebesar 0,16 persen, namun di sisi lain S&P 500 melemah sebesar 0,08 persen, begitu juga dengan indeks Nasdaq yang turun sebesar 0,22 persen.

“Dow Jones naik ketika para investor berusaha untuk mengabaikan pernyataan dari Moody’s Investors Service yang menurunkan credit rating outlook AS menjadi negatif dari stabil,” imbuhnya.

Kemudian, Saham DaVita, Insulet dan Henry Schein, masing-masing tercatat naik lebih dari 7 persen dan saham Boeing naik lebih dari 4 persen setelah Emirates mengumumkan pesanan senilai USD52 miliar untuk 95 pesawat.

Baca juga: Pasar Modal Indonesia Masih Bergairah, Ini Buktinya

Sementara itu, bursa di kawasan regional Asia Pasifik mengalami pergerakan beragam pada perdagangan kemarin, meskipun bursa AS pada Jumat sebelumnya menguat signifikan.

Hal itu terlihat dari Hang Seng mencatat penguatan yang signifikan sebesar 1,30 persen, begitu juga dengan TSEC Weighted Index yang naik 0,94 persen, namun di sisi lain STI Index turun cukup signifikan sebesar 0,91 persen dan Jepang telah melaporkan PPI (producer price inflation) sebesar 0,8 persen yoy pada Oktober 2023, di bawah perkiraan. (*)

Editor: Rezkiana Nisaputra

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Jasa Marga Catat 1,5 Juta Kendaraan Tinggalkan Jabotabek hingga H+1 Natal 2025

Poin Penting 1,56 juta kendaraan meninggalkan Jabotabek selama H-7 hingga H+1 Natal 2025, naik 16,21… Read More

1 hour ago

Daftar Lengkap UMP 2026 di 36 Provinsi, Siapa Paling Tinggi?

Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More

7 hours ago

UMP 2026 Diprotes Buruh, Begini Tanggapan Menko Airlangga

Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More

8 hours ago

Aliran Modal Asing Rp3,98 Triliun Masuk ke Pasar Keuangan RI

Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More

8 hours ago

Harga Emas Antam, Galeri24, dan UBS Hari Ini Kompak Naik, Cek Rinciannya

Poin Penting Harga emas Galeri24, UBS, dan Antam kompak naik pada perdagangan Sabtu, 27 Desember… Read More

9 hours ago

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

1 day ago