Market Update

147 Saham Menguat, IHSG Dibuka di Zona Hijau ke Level 7.101

Jakarta – Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (12/12) indeks harga saham gabungan (IHSG) berbalik dibuka pada zona hijau ke level 7101,06 atau menguat 0,17 persen dari level 7088,78 pada perdagangan hari ini.

Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan IHSG hari ini, sebanyak 683 juta saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 26 ribu kali, serta total nilai transaksi tercatat mencapai Rp353 miliar.

Kemudian, tercatat terdapat 101 saham terkoreksi, sebanyak 147 saham menguat dan sebanyak 265 saham tetap tidak berubah.

Baca juga: IHSG Diramal Bergerak Mixed, Ini Pemicunya

Sebelumnya, Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas, Fanny Suherman melihat bahwa IHSG secara teknikal hari ini berpotensi tes support di level 7.080.

“Jika kuat di area tersebut, IHSG berpotensi rebound kembali ke 7.130. Level support IHSG berada di 7.030-7.080 dan level resistance IHSG berada di 7.130-7.180,” ucap Fanny dalam risetnya di Jakarta, 12 Desember 2023.

Pada perdagangan kemarin (11/12) indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat sebesar 0,43 persen, begitu juga dengan S&P 500 yang naik sebesar 0,39 persen, sementara indeks Nasdaq turut menguat sebesar 0,20 persen.

“Investor menanti data inflasi Amerika Serikat (AS) untuk November 2023 yang akan dirilis malam ini yang diperkirakan sebesar 3,1 persen yoy dengan perkiraan inflasi inti 4 persen yoy, selain itu investor juga menunggu keputusan suku bunga Federal Reserve yang akan rilis besok yang diperkirakan akan tetap,” imbuhnya.

Baca juga: OJK Targetkan Penghimpunan Dana di Pasar Modal 2024 Tembus Rp200 Triliun

Sementara itu, bursa di kawasan regional Asia Pasifik mencatat pergerakan beragam pada perdagangan kemarin, dengan Nikkei mencatat penguatan signifikan sebesar 1,50 persen karena adaya ekspektasi bahwa Bank Sentral Jepang tidak akan menaikkan suku bunga minggu depan.

Adapun, Bursa China juga mencatat kenaikan yang cukup signifikan, namun di sisi lain Hang Seng dan BEI melemah. Inflasi China pada November 2023 sebesar minus 0,5 persen yoy, lebih dalam dari ekspektasi, serta hari ini Filipina akan menyampaikan neraca perdagangan (balance of trade) untuk Oktober 2023. (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Per 20 Desember 2024, IASC Blokir 5.987 Rekening dan Selamatkan Dana Rp27,1 Miliar

Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan telah melaporkan hingga 20 Desember 2024, Indonesia Anti-Scam… Read More

59 mins ago

KSEI Bidik Pertumbuhan 2 Juta Investor pada 2025

Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) membidik penambahan sebanyak dua juta investor di pasar… Read More

1 hour ago

KSEI Masih Kaji Dampak Kenaikan PPN 12 Persen ke Pasar Modal RI

Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) masih mengkaji ihwal kenaikan PPN 12 persen… Read More

2 hours ago

PPN 12 Persen QRIS Dibebankan ke Pedagang, Siap-siap Harga Barang Bakal Naik

Jakarta – Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menegaskan kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi… Read More

3 hours ago

IHSG Ditutup Naik 1,61 Persen, Dekati Level 7.100

Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Senin, 23 Desember 2024, ditutup… Read More

4 hours ago

Hingga September 2024, Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Laba Bersih Rp100 Miliar

Jakarta – Di tengah penurunan kunjungan wisatawan, PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) tercatat mampu… Read More

4 hours ago