Jakarta – Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (23/7) indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali dibuka menguat ke level 7.343,11 atau meningkat 0,29 persen dari level 7.321,97.
Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan IHSG hari ini, sebanyak 332,12 juta saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 15 ribu kali, serta total nilai transaksi tercatat mencapai Rp212,63 miliar.
Kemudian, tercatat terdapat 61 saham terkoreksi, sebanyak 145 saham menguat dan sebanyak 250 saham tetap tidak berubah.
Sebelumnya, Pilarmas Investindo Sekuritas melihat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara teknikal hari ini (23/7) akan berpotensi mengalami penguatan terbatas dengan level support 7.220 dan level resistance 7.360.
“Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG berpotensi menguat terbatas dengan support dan resistance di level 7.220–7.360,” tulis manajemen dalam market review di Jakarta, 23 Juli 2024.
Baca juga: IHSG Diprediksi Menguat, Ini Sederet Sentimen Pendukungnya
Pilarmas menyebut yang akan mempengaruhi IHSG hari ini antara lain dari dalam negeri adalah kebijakan restrukturisasi kredit usaha, mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang diperpanjang oleh pemerintah.
Perpanjangan tersebut di sampaikan oleh menteri koordinator bidang perekonomian bahwa pemerintah telah melakukan rapat dengan Tim Pengarah KUR yang memutuskan untuk menambah waktu restrukturisasi bagi kredit UMKM yang akadnya dilakukan pada tahun 2022.
Hal tersebut bertujuan tentunya untuk membantu UMKM yang masih membutuhkan dukungan, mirip dengan upaya yang dilakukan selama pandemi Covid-19, sehingga memberikan nafas bagi para pelaku UMKM.
Untuk memperlancar hal tersebut, perpanjangan restrukturisasi UMKM ini akan diatur secara teknis oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), langkah kebijakan ini juga sebagai upaya pemerintah untuk mencegah terjadinya kredit macet pada segmen KUR.
Sementara itu dari mancanegara, sentimen yang disoroti pelaku pasar adalah mundurnya Joe Biden dari pemilihan presiden dan majunya Kamala Harris sebagai calon presiden Amerika Serikat (AS).
Baca juga: Jadi Bank Kustodian, Transaksi Saham Syariah Bisa Pakai Rekening BSI
Adapun, perubahan dari Biden dan Harris memang memiliki dampak yang lebih positif terhadap Partai Demokrat, di mana Harris diharapkan dapat memilih calon wakil presiden yang memiliki daya tarik kuat di negara bagian utama wilayah barat tengah dan saat ini fokus utamanya adalah menanti konvensi Partai Demokrat pada 19 Agustus 2024 di Chicago.
“Tapi munculnya Harris memberikan ketidakpastian baru bagi politik Amerika yang memang sudah jauh jauh hari sudah ditentukan pemenangnya yaitu Trump. Dengan waktu kampanye yang semakin sedikit, bisakah Kamala Harris mengalahkan Trump?,” imbuhnya. (*)
Editor: Galih Pratama
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini (19/12) kembali ditutup merah ke… Read More
Jakarta - Senior Ekonom INDEF Tauhid Ahmad menilai, perlambatan ekonomi dua negara adidaya, yakni Amerika… Read More
Jakarta – KB Bank menjalin kemitraan dengan PT Tripatra Engineers and Constructors (Tripatra) melalui program… Read More
Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Kamis, 19 Desember 2024, kembali… Read More
Jakarta - Per 1 Januari 2025, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mewajibkan seluruh perusahaan asuransi dan… Read More
Jakarta – Meski dikabarkan mengalami serangan ramsomware, PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) memastikan saat ini data… Read More