Market Update

143 Saham Hijau, IHSG Dibuka Menguat 0,14 Persen ke Level 7.511

Jakarta – Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (10/10) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat 0,14 persen ke level 7.511,92 dari dibuka pada level 7.501,67.

Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan IHSG hari ini, sebanyak 297,08 juta saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 18 ribu kali, serta total nilai transaksi mencapai Rp177,02 miliar. 

Kemudian, tercatat terdapat 74 saham terkoreksi, sebanyak 143 saham menguat dan sebanyak 269 saham tetap tidak berubah.

Baca juga: IHSG Berpotensi Sideways Jelang Rilis Data Inflasi AS

Sebelumnya, Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih, melihat IHSG secara teknikal pada hari ini diprediksi akan bergerak menguat dalam rentang level 7.500 hingga 7.600. 

“Pada perdagangan Rabu (09/10), IHSG ditutup terkoreksi 0,74 persen atau minus 55,85 poin ke level 7.501. IHSG hari ini (10/10) diprediksi menguat dalam range 7.450-7.560,” ucap Ratih dalam risetnya di Jakarta, 10 Oktober 2024.

IHSG kembali mengalami koreksi namun masih tertahan di area support 7.450. Melemahnya IHSG sejalan dengan nilai tukar rupiah JISDOR yang kembali terdepresiasi berada di level Rp15.607 per dolar AS (09/10).

Aksi profit taking oleh investor asing khususnya pada saham Big Caps turut menjadi pemicu penurunan IHSG, di mana investor asing tercatat outflow di pasar ekuitas senilai Rp2,53 triliun (09/10). 

Sementara, Bank Indonesia (BI) melaporkan penjualan ritel (retail sales) secara tahunan pada Agustus 2024 tumbuh 5,8 persen, setelah bulan sebelumnya tumbuh 4,5 persen. Penjualan ritel mengindikasikan konsumsi mengalami apresiasi dalam empat bulan beruntun secara tahunan.

Baca juga: Begini Respons BEI Soal Prajogo Pangestu Borong Saham BREN

Adapun dari mancanegara, Wall Street ditutup menguat terbatas setelah risalah FOMC The Fed, The Fed tidak memberikan isyarat pasti atas pemangkasan suku bunga pada periode ke depan.

Pemangkasan suku bunga menyesuaikan dengan kondisi ekonomi termasuk data inflasi. Hari ini pelaku pasar cenderung wait and see terhadap rilis data inflasi Amerika Serikat sebagai cerminan kebijakan moneter ke depan. (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Hashim Djojohadikusumo Raih Penghargaan ‘Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability’

Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More

7 hours ago

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

7 hours ago

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

8 hours ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

9 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

9 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

10 hours ago