Jakarta – Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (18/4) indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka naik ke level 7.166,81 atau menguat 0,50 persen dari level 7.130,84.
Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan IHSG hari ini, sebanyak 223,08 juta saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 24 ribu kali, serta total nilai transaksi tercatat mencapai Rp277,17 miliar.
Kemudian, tercatat terdapat 103 saham terkoreksi, sebanyak 142 saham menguat dan sebanyak 216 saham tetap tidak berubah.
Baca juga: IHSG Diproyeksi Menguat, Intip Rekomendasi Saham Berikut
Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas Fanny Suherman, CFP, melihat bahwa, IHSG secara teknikal akan melanjutkan koreksinya sebelum breal di atas level 7.200 hingga 7.230.
“Hari ini IHSG berpotensi melanjutkan koreksi sepanjang belum break di atas 7.200- 7.230, dengan level support berada di 7.000-7.070 dan level resistance berada di 7.200-7.230,” ucap Fanny dalam risetnya di Jakarta, 18 April 2024.
Pada perdagangan kemarin (17/4), Wall Street ditutup turun, karena Investor menilai sikap suku bunga The Fed dan sejumlah pendapatan yang lemah pada awal musim pelaporan keuangan
Hal itu terlihat dari indeks Dow Jones turun 0,12 persen menjadi 37.753,31, S&P 500 kehilangan 0,58 persen menjadi 5.022,21, dan Nasdaq Composite kehilangan 1,15 persen menjadi 15.683,37.
Semenrtara itu, pasar saham Asia-Pasifik berbalik arah beragam setelah aksi jual besar-besaran pada perdagangan kemarin. Namun, kenaikan dibatasi oleh komentar dari Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell yang menandakan sikap hawkish.
Baca juga: Iran-Israel Memanas, Begini Dampaknya ke Pasar Modal Indonesia
Adapun, Indeks Hang Seng Hong Kong naik tipis 0,02 persen, Shanghai China melesat 2,14 persen. Sedangkan, Nikkei 225 Jepang melemah 1,32 persen, indeks Kospi Korea Selatan turun 0,98 persen dan S&P/ASX 200 Australia turun 0,09 persen.
Kebangkitan indeks saham Asia dibatasi oleh kenyataan bahwa The Fed masih hawkish. Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan perekonomian AS belum melihat inflasi kembali sesuai target bank sentral, hal ini menunjukkan kemungkinan penurunan suku bunga tidak akan segera terjadi dalam waktu dekat. (*)
Editor: Galih Pratama
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More