Market Update

129 Miliar Saham Diperdagangkan, IHSG Dibuka Melemah 0,11 Persen

Jakarta – Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9:00 WIB (1/12) indeks harga saham gabungan (IHSG) berbalik dibuka pada zona merah ke level 7.072 atau melemah 0,11 persen.

Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan hari ini, sebanyak 1,29 miliar saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 27 ribu kali, serta total nilai transaksi tercatat mencapai Rp574 miliar.

Kemudian, tercatat terdapat 128 saham terkoreksi, sebanyak 148 saham menguat dan sebanyak 237 saham tetap tidak berubah.

Baca juga: Ramai Boikot Produk Terafiliasi Israel Berpengaruh ke Perdagangan Bursa? Ini Jawaban BEI

Sebelumnya, Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih, melihat IHSG secara teknikal hari ini diprediksi bergerak mixed dalam range 7.035 hingga 7.100.

Di mana, sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini antara lain, Bank Indonesia (BI) yang memproyeksikan perekonomian domestik di tahun 2024-2025 tetap solid di tengah volatilitas ekonomi global.

“BI memperkirakan Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) terjaga dengan defisit 0,1-0,9 persen dari PDB pada 2024 dan 0,5-1,3 persen dari PDB di tahun 2025,” ucap Ratih dalam risetnya di Jakarta, 1 Desember 2023.

Kemudian, kredit perbankan akan tumbuh 10-12 persen tahun 2024 dan 11-13 persen di tahun 2025, di mana akselerasi penyaluran kredit memberikan indikasi peningkatan konsumsi dan pertumbuhan ekonomi domestik.

Baca juga: Berkat Jurus Ini, BEI Laporkan Investor Pasar Modal Tembus 11,9 juta

Sedangkan dari mancanegara, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) di Kawasan Eropa tercatat sebesar minus 16,9 poin pada November 2023, lebih baik dibandingkan bulan sebelumnya sebesar minus 17,9 poin, lalu persepsi konsumen terhadap situasi keuangan rumah tangga dan perekonomian meningkat.

Adapun, dari Asia, Badan Pusat Statistik (BPS) China pada November 2023 tercatat di level 49,4, hasil tersebut lebih rendah dari bulan Oktober 2023 sebesar 49,5, dengan kondisi industri manufaktur China berada di level kontraksi dalam dua bulan beruntun di tengah lemahnya konsumsi dan penurunan sektor properti. (*)

Editor: Rezkiana Nisaputra

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

43 mins ago

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Selamatkan Kekayaan Negara

Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More

1 hour ago

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatra

Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More

1 hour ago

Kredit BNI November 2025 Tumbuh di Atas Rata-rata Industri

Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More

3 hours ago

Cek Jadwal Operasional BSI Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More

3 hours ago

Update Harga Emas Hari Ini: Galeri24 dan UBS Kompak Merosot, Antam Naik

Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More

6 hours ago