Keuangan

109 Asuransi dan Reasuransi Sudah Penuhi Ketentuan Ekuitas Minimum 2026

Poin Penting

  • Sebanyak 109 dari 144 perusahaan asuransi dan reasuransi telah memenuhi ekuitas minimum sesuai POJK 23/2023 untuk tahap pertama 2026
  • OJK melakukan pengawasan intensif terhadap 6 perusahaan asuransi dan reasuransi serta 7 dana pensiun yang dalam pengawasan khusus per 29 September 2025
  • OJK tengah menyusun RP OJK dan SEOJK baru untuk memperjelas model bisnis, termasuk pemisahan usaha penjaminan.

Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus memperkuat struktur keuangan dan tata kelola industri Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun (PBDP) melalui langkah-langkah reformasi kebijakan yang strategis.

Salah satu fokus utama pengawasan tahun ini adalah pemenuhan ketentuan ekuitas minimum oleh perusahaan asuransi dan reasuransi sebagaimana diatur dalam POJK Nomor 23 Tahun 2023.

Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK, Ogi Prastomiyono, mengungkapkan bahwa hingga Agustus 2025, sudah terdapat 109 dari total 144 perusahaan asuransi dan reasuransi yang telah memenuhi jumlah minimum ekuitas yang dipersyaratkan untuk tahap pertama pada tahun 2026, atau setara dengan 75,69 persen dari total perusahaan.

“Kami terus memantau pemenuhan ekuitas tahap pertama oleh perusahaan asuransi dan reasuransi sesuai dengan ketentuan POJK 23 Tahun 2023,” ujarnya dalam acara Konferensi Pers Hasil Rapat Dewan Komisioner Bulanan September 2025, Kamis (9/10).

Baca juga: Premi Asuransi Jiwa Turun 1,21 Persen Jadi Rp117,51 Triliun per Agustus 2025

Penguatan permodalan ini menjadi fondasi utama bagi industri asuransi dalam menjaga stabilitas keuangan, terutama di tengah tekanan risiko dan dinamika ekonomi yang masih tinggi.

Struktur ekuitas yang sehat dinilai akan meningkatkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban klaim serta menjaga kepercayaan masyarakat.

Selain memperkuat sisi permodalan, OJK juga melakukan pengawasan intensif terhadap penyelesaian permasalahan lembaga jasa keuangan (LJK) di sektor PPDP.

Baca juga: Aset Dana Pensiun Tembus Rp1.611,45 Triliun per Agustus 2025, Tumbuh 8,48 Persen

“Hingga 29 September 2025, OJK mencatat ada 6 perusahaan asuransi dan reasuransi serta 7 dana pensiun yang tengah berada dalam proses pengawasan khusus,” ucap Ogi.

Dalam waktu bersamaan, OJK juga tengah menyusun rancangan peraturan (RP OJK) dan surat edaran (SEOJK) baru untuk memperkuat tata kelola di industri asuransi dan penjaminan, termasuk pemisahan kegiatan usaha penjaminan di perusahaan asuransi.

Langkah ini diharapkan dapat memperjelas model bisnis dan meningkatkan efektivitas pengawasan sektor PPDP secara keseluruhan. (*) Alfi Salima Puteri

Galih Pratama

Recent Posts

Hashim Djojohadikusumo Raih Penghargaan ‘Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability’

Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More

26 mins ago

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

35 mins ago

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

2 hours ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

3 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

3 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

4 hours ago