Ilustrasi papan layar pergerakan saham IHSG. (Foto: Istimewa)
Jakarta – Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (5/2) indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali dibuka terkoreksi ke level 7.232,73 atau melemah 0,08 persen dari level 7.239,05.
Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan IHSG hari ini, sebanyak 2,12 miliar saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 20 ribu kali, serta total nilai transaksi tercatat mencapai Rp182 miliar.
Kemudian, tercatat terdapat 104 saham terkoreksi, sebanyak 146 saham menguat dan sebanyak 289 saham tetap tidak berubah.
Baca juga: IHSG Diprediksi Melemah, Cek Rekomendasi Saham Berikut
Sebelumnya, Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih, melihat bahwa, IHSG secara teknikal hari ini diprediksi akan bergerak mixed dan melemah dalam rentang 7.170 hingga 7.280.
“Pada perdagangan Jumat (2/2), IHSG ditutup naik 0,52 persen atau 37,08 poin di level 7.238,78. IHSG hari ini (5/2) diprediksi bergerak mixed dan melemah dalam range 7.170-7.280,” ucap Ratih dalam risetnya di Jakarta, 5 Februari 2024.
Di mana, dalam sepekan (29 Januari-2 Februari 2024) IHSG menguat 1,42 persen setelah dalam tiga minggu beruntun terkoreksi. Penguatan IHSG sejalan dengan derasnya arus masuk investor asing ke pasar ekuitas domestik sebesar Rp4,89 triliun.
Kemudian, Ratih melihat sentimen yang memengaruhi pergerakan IHSG hari ini antara lain adalah indeks PMI Manufaktur Indonesia pada Januari 2024 berada pada level 52,9, lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 52,2, sekaligus berada di level ekspansif dalam 29 bulan beruntun.
Baca juga: Rapor IHSG Sepekan: Naik 1,42 Persen, Kapitalisasi Pasar Tembus Rp11.460 Triliun
Sementara dari mancanegara, data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) pada Januari 2024 terpantau masih solid, dengan tingkat pengangguran (unemployment rate) tercatat sebesar 3,7 persen atau stagnan dibandingkan bulan sebelumnya, lalu non farm payroll naik menjadi 353 ribu, dibandingkan bulan Desember 2023 sebesar 333 ribu.
Adapun dari Asia, Korea Selatan periode Januari 2024 melaporkan tingkat inflasi tahunan sebesar 2,8 persen, turun dibanding bulan sebelumnya sebesar 3,2 persen. Meskipun turun inflasi tersebut masih di atas target Bank Sentral Korea (BOK) di level 2,6 persen untuk tahun 2024. (*)
Editor: Galih Pratama
Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More
Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More
Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More
Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More
Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More