Ia menjelaskan, dengan menjadi negara yang tingkat urbanisasinya tinggi, Indonesia mampu untuk menstabilkan perekonomiannya dengan baik. Tercatat jumlah penduduk perkotaan di Indonesia mencapai 52 persen dengan pertumbuhan penduduk hingga 4,1 persen, lebih tinggi dibandingkan negara-negara seperti Tiongkok dan India.
“Tercatat Tiongkok pertumbuhannya hanya 3,8 persen. Dan India hanya 3,1 persen. Ini sebagai gambaran, daerah perkotaan di Indonesia sesak, konsumsi terpusat di perkotaan,” katanya.
Ia juga menjelaskan, bahwa tingkat lapangan kerja menjadi penunjang pertumbuhan ekonomi bagi kaum urban atau perkotaan.
Dari rentang tahun 2001 hingga 2011 tercatat ada 21 juta lapangan pekerjaan yang ada, dan sekitar 18 juta di antaranya diisi oleh kaum urban. Ini yang menjadi alasan, tingkat konsumsi dalam negeri masih menjadi sumber pertumbuhan, meskipun perekonomian global melesu. (*)
Editor: Paulus Yoga
Page: 1 2
Labuan Bajo – PT Askrindo sebagai anggota holding BUMN Asuransi, Penjaminan dan Investasi Indonesia Financial… Read More
Jakarta - Presiden Prabowo Subianto memperoleh tanda kehormatan tertinggi, yakni “Grand Cross of the Order… Read More
Jakarta – PT PLN (Persero) telah melakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), pada Kamis (14/11).… Read More
Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pengeluaran riil rata-rata per kapita masyarakat Indonesia sebesar Rp12,34 juta… Read More
Jakarta - Bank DBS Indonesia mencatatkan penurunan laba di September 2024 (triwulan III 2024). Laba… Read More
Jakarta - Melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Jumat, 15 November 2024,… Read More