Jakarta – Perkembangan penanganan pada 10 provinsi prioritas menunjukkan kondisi yang positif. Persentase angka kesembuhan terlihat meningkat, pertambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 menurun serta kasus kematian di sebagian besar provinsi prioritas juga cenderung menurun.
Hasil evaluasi periode 13-27 September 2020, Satgas Penanganan Covid-19 menguraikan konstribusi kasus secara nasional pada 10 provinsi prioritas. Kesepuluh itu antara lain DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, Papua, Bali dan Banten.
Kontribusi 10 provinsi prioritas terhadap nasional, Per 13 September persentase kasus aktif menyumbang 71,86% dari kasus nasional. Kemudian pada 20 September persentase menurun menjadi 70,41% dan pada 27 September turun menjadi 67,62%.
“Ini adalah kabar baik dan perlu ditekan sehingga kasus aktif di 10 provinsi prioritas dapat terus menurun,” ungkap Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito, dalam jumpa pers online, Kamis (1/10/2020).
Dilihat kasus sembuhnya, terjadi peningkatan baik tingkat nasional maupun 10 provinsi prioritas. Namun diakuinya, konstribusi kesembuhan 10 provinsi prioritas terhadap kesembuhan nasional mengalami penurunan.
Per 13 September persentase kesembuhan 80,15%, lalu per 20 September menurun menjadi 79,65% dan 27 September menurun lagi menjadi 79,35%. “Kalau kita meningkatkan kesembuhan pada 10 provinsi prioritas ini, maka angka nasional juga akan meningkat secara signifikan,” ujar Wiku.
Namun demikian pada kasus kematian persentasenya cenederung meningkat, baik nasional maupun di 10 provinsi prioritas ini. Kontribusinya terhadap nasional Per 13 September, 77,67%, per 20 September 80,47% dan 27 September 80,18%.
Wiku merincikan kasus yang ada pada 10 provinsi prioritas perkembangan kasusnya berbeda-beda. Secara umum persentase kasus aktif menurun, kecuali Sulawesi Selatan dan Papua. Sulawesi Selatan sempat mengalami peningkatan persentase kasus aktif pada 20 September sebesar 23,90% dari 20,77% per 13 September. Dan pada 27 September 23,23%.
Sedangkan Papua kasus aktifnya meningkat cukup signifikan, yaitu per 13 September berada di 22,72% naik menjadi 29,5% pada 20 September dan naik lagi menjadi 35,7% pada 27 September. “Hal ini perlu menjadi perhatian bagi pemerintah daerah untuk terus menekan penularan sehingga dapat menurunkan kasus aktifnya,” lanjut Wiku.
Dari indikator kesembuhan cenderung meningkat di seluruh provinsi prioritas, namun di Sulawesi Selatan dan Papua menurun. Sulawesi Selatan menurun dari 76,37% per 13 September, menjadi 74,06% pada 27 September. Papua menurun dari 76,01% per 13 September menjadi 62,8% pada 27 September.
Untuk kasus kematian cenderung stagnan, walau terjadi peningkatan pada sejumlah provinsi prioritas. Akan tetapi untuk wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan dan Sulawesi Selatan mengalami penurunan.
“Kami mohon 10 provinsi ini, tentunya seluruh provinsi di Indonesia untuk terus menekan angka kematian dengan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan penanganan kasus terutama pada geja sedang dan berat, sehingga angka kematian dapat ditekan menjadi tidak ada penambahan sama sekali,” tandas Wiku. (*)
Jakarta – Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menegaskan kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi… Read More
Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Senin, 23 Desember 2024, ditutup… Read More
Jakarta - Terdakwa Harvey Moeis dinyatakan bersalah atas tindak pidana korupsi pada penyalahgunaan izin usaha… Read More
Jakarta - PT KAI (Persero) Daop 1 Jakarta terus meningkatkan kapasitas tempat duduk untuk Kereta… Read More
Jakarta – Starbucks, franchise kedai kopi asal Amerika Serikat (AS) tengah diterpa aksi pemogokan massal… Read More
Jakarta - Dalam rangka menyambut Natal 2024, Bank Mandiri menegaskan komitmennya untuk berbagi kebahagiaan melalui… Read More