Heru menjelaskan, pada praktiknya nanti, Railink tidak akan mengeluarkan kartu baru melainkan bisa transaksi dengan kartu kredit maupun debit dari berbagai bank yang menandatangani kerja sama ini.
“Melihat riset kita dari luar negeri, kita menghindari pembuatan kartu baru yang menyulitkan masyarakat. Karena itu kita tidak mengeluarkan kartu khusus sebagai alat transaksi pembayaran elektronik. Melainkan kartu elektronik perbankan yang telah dimiliki masyarakat,” tutur Heru.
Baca juga: BI Ajak Mahasiswa Biasakan Transaksi Nontunai
Adapun dengan sistem e-ticketing ini, memungkinkan masyarakat membeli tiket kereta melalui web reservation, mobile apps, dan vending machine. Transaksi pembayaran dilakukan dengan menggunakan kartu debit, kartu kredit, dan prepaid secara nontunai (cashless).
Heru menjelaskan, program kerja sama pembayaran tiket elektronik dengan menggunakan kartu perbankan ini merupakan bagian dari upaya untuk memberikan fasilitas serta kemudahan layanan Kereta Api Bandara yang terkoneksi dengan perbankan. “Dari program ini juga kami arahkan masyarakat juga untuk tidak lakukan transaksi tunai atau 100 persen cashless,” tutupnya. (*)
Editor: Paulus Yoga
Page: 1 2
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta – Ketua Komisi III DPR RI Habiburokhman mengungkapkan latar belakang penembakkan terhadap Kasat Reskrim Polres… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More
Suasana saat penyerahan sertifikat Predikat Platinum Green Building dari Green Building Council Indonesia (GBCI) Jakarta.… Read More