Tahun Politik Buat Pertumbuhan Kredit Konsumer “Rumit”

Tahun Politik Buat Pertumbuhan Kredit Konsumer “Rumit”

Jakarta – Kontestansi tahun politik dalam pemilihan umum 2019 tampaknya cukup mengganggu segmen bisnis penyaluran kredit konsumer bagi para perbankan ditengah perkiraan perlambatan kredit pada tahun ini.

Hal tersebut disampaikan Direktur Consumer Banking CIMB Niaga Lani Darmawan setelah menghadiri peluncuran kartu kredit Precious Card bersama JCB. Lani mengaku masih terus mengantisipasi adanya tantangan penyaluran kredit tersebut.

“Kita lihat tahun depan segmen kredit konsumer ada sedikit tricky (rumit) karena election, tapi diluar kartu kredit ada KPR dan kita masih kuat karena pemain besar,” jelas Lani di Jakarta, Senin 12 November 2018.

Dirinya menyebut hingga saat ini bisnis penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) miliknya masih sangat positif dengan tumbuh sekitar 10%. Dirinya berharap pertumbuhan tersebut dapat menopang bisnis kredit konsumer hingga tahun depan.

Baca juga: CIMB Niaga Optimis Bisnis Kartu Kredit Tumbuh Diatas 10%

“Saat ini saja diluar credit card sudah tumbuh 10% dan tahun depan untuk KPR 11 persen hingga 12 persen,” kata Lina.

Sebagai informasi, CIMB Niaga berhasil mencatatkan penyaluran kredit hingga kuartal III-2018 mencapai Rp182,8 triliun, angka tersebut teratat masih tumbuh 2,2% YoY. Dari total penyaluran kredit tersebut, kredit Konsumer tercatat sebesar Rp48,5 triliun atau sebanyak 26% dari penyaluran kredit.

Sebagai informasi tambahan, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sendiri mencatatkan angka pertumbuhan kredit hingga September 2018 telah mencapai 13% sedangkan pertumbuhan DPK hanya sebesar 6,6%. LPS memperkirakan pertumbuhan kredit sepanjang 2018 di kisaran 11,5% dan 12,4% pada 2019. (*)

Related Posts

News Update

Top News