Sasar Anak Muda, Bank Asal Taiwan Tawarkan KOKO

Sasar Anak Muda, Bank Asal Taiwan Tawarkan KOKO

Jakarta–Bank asal Taiwan, Cathay United Bank menggarap segmen anak muda dengan layanan digital banking, tidak hanya mengembangkan mobile banking dan internet banking, bank yang bermarkas di Taipei itu bahkan mengembangkan aplikasi khusus dan bekerja sama dengan aplikasi chatting, Line untuk mengembangkan sistem pembayaran bagi para pengguna Line.

“Di China, Alipay dan Wechat Pay bisa dipakai untuk membayar ongkos taxi dan restoran. Jadi bagaimana bank bisa berkompetisi dengan nonbank ini? Saat imlek saja orang kasih angpau lewat aplikasi Line,” kata Jerry Sung, Executive Vice President Digital Banking Cathay United Bank di acara Diskusi OJK mengenai Digital Banking di Jakarta, Kamis, 17 Maret 2016.

Oleh karena itu Cathay United Bank melakukan riset khusus dalam rencana pengembangan inovasi digital banking. Belajar dari berbagai negara, Cathay United Bank akhirnya membentuk sebuah tim khusus yang beranggotakan anak-anak muda berusia 20-an tahun dari berbagai latar belakang untuk melakukan pengembangan inovasi digital banking. Setelah proses percobaan dan kegagalan, terciptalah aplikasi penasihat keuangan yang diberi nama KOKO.

Menurut Jerry, KOKO berbeda dengan aplikasi mobile banking lainnya karena tidak sekadar berguna untuk bertransaksi, KOKO juga bermanfaat untuk pengelolaan keuangan. Pemilihan dasar aplikasi manajemen keuangan itu menurutnya dilatarbelakangi dari survei yang menyebutkan bahwa salah satu aplikasi terlaris di Taiwan adalah aplikasi pengelolaan keuangan. Tapi pada akhirnya, aplikasi tersebut tidak digunakan karena pengguna malas memasukkan transaksi hariannya pada aplikasi tersebut. Untuk itu, KOKO selain memliki fitur untuk transfer uang juga dilengkapi dengan fitur yang dapat melacak setiap pengeluaran pengguna, pembukaan rekening, dan aplikasi split bills yang sangat berguna bagi anak muda.

“Nota belanja di Taiwan selalu ada kode QR, dan itu bisa di-scan oleh KOKO, jadi terlihat apa yang anda belanjakan. Kita juga sediakan P to P money transfer. Kalau pakai mobile banking kan harus tuliskan rekeningnya, sekarang cukup pakai di-list kontak, cukup tekan foto teman di kontak list, kalau anda bukan teman di kontak saya, saya tetap bisa transfer cukup perlihatkan kode QR kita juga punya split-bill management. Kalau makan sama teman-teman kita kan mesti susah itung, kalau pakai KOKO cukup input jumlah totalnya, dan akan keluar per orang berapa, kita bisa kirimi payment request ke teman-teman sehingga mereka bisa transfer pakai KOKO,” jelasnya.

KOKO terintegrasi dengan platform uang elektronik terbesar di Taiwan yang banyak digunakan untuk membayar layanan transportasi umum dan pembayaran mikro yaitu Ipass. Semua transaksi Ipass otomatis terhubung dengan KOKO, dan bisa diisi ulang langsung melalui KOKO. Cathay United Bank juga mengembangkan KOKO online banking sendiri, terpisah dengan layanan online banking yang dimiliki Cathay United Bank. Fitur online banking KOKO jauh lebih sederhana, karena hanya memiliki 38 fungsi, berbeda dengan layanan online banking Cathay United Bank yang memiliki sekitar 90 fungsi. Melalui layanan online banking itu, nasabah dapat melakukan pembukaan rekening hingga membeli produk investasi.

“Selain aplikasi dan online kita juga sediakan debit/credit card, untuk belanja online, kita juga punya KOKO store, hanya satu saja. Kita enggak akan bikin lainnya, KOKO store kita kaya coffeeshop, setiap dua minggu kita adakan seminar kita ajarkan bagaimana manajemen keuangan. Kita enggak jualan disitu, hanya untuk edukasi. Kita juga punya KOKO Club, tempat mereka share pengalaman mereka menggunakan KOKO, mereka juga bisa kasih saran masukan untuk kita,” tambahnya.

Menurutnya KOKO merupakan cara bank melayani nasabah muda yang umumnya enggan berhubungan dengan bank. Oleh karena itu, KOKO dibuat semudah mungkin sehingga anak-anak muda bahkan tidak perlu diajari bagaimana menggunakan aplikasi itu. Bank menurutnya peduli dengan segmen anak muda karena nantinya segmen anak muda itu akan bertumbuh menjadi masa depan perbankan. (*)

 

Editor; Paulus Yoga

Related Posts

News Update

Top News