Russia Terbitkan Obligasi Global USD1,75 miliar

Russia Terbitkan Obligasi Global USD1,75 miliar

oleh Agung Galih Satwiko

 

PASAR saham di Asia kemarin umumnya melemah setelah harga minyak dan komoditas lainnya turun (sesi perdagangan Asia). Indeks Nikkei Jepang turun 0,9% dan indeks Kospi Korea turun 0,9%. Di Eropa, DAX Jerman naik 2,2% (ytd -6,3%), dan S&P 500 di AS naik 1,4% (ytd 1,5%).

Otoritas China dilaporkan tidak akan membiarkan nilai Yuan ditentukan oleh kekuatan pasar. Dalam minutes of meeting PBOC bulan Maret, PBOC akan memfokuskan pada upaya mempertahankan stabilitas Yuan dengan konsekuensi semakin menjauh dari kebijakan nilai tukar berbasis pasar yang dipersyaratkan IMF saat menyertakan Yuan dalam keranjang nilai tukar internasional.

Menteri Keuangan Jepang Taro Aso memperlunak pernyataan sebelumnya dengan menyebutkan bahwa Jepang tidak memiliki niat untuk mendorong ekspor dengan melemahkan nilai tukar Yen secara sengaja. Pernyataan ini menunjukkan bahwa intervensi yang dilakukan otoritas lebih kepada stabilisasi nilai tukar Yen bukan untuk menurunkan nilai mata uang Yen. Sebelumnya Taro Aso menyebutkan bahwa otoritas Jepang akan melakukan intervensi terhadap nilai tukar Yen. US Treasury Secretary Jacob Lew secara tegas memperingatkan Jepang untuk tidak melakukan devaluasi Yen karena hal itu dikhawatirkan akan memicu devaluasi mata uang di Negara lain (perang nilai tukar).

Bloomberg memberitakan Bank Indonesia mempertimbangkan untuk memperlunak ketentuan kredit perbankan untuk meningkatkan pertumbuhan kredit di Indonesia. Kebijakan yang dipertimbangkan meliputi ketentuan terkait kredit untuk pembelian rumah berikutnya dan juga ketentuan terkait minimum loan to funding ratio.

Fitch Ratings mengafirmasi sovereign credit rating Indonesia pada level investment grade, yaitu BBB- dengan outlook stabil. Dalam siaran persnya Fitch menyebutkan rendahnya beban utang, pertumbuhan ekonomi yang menjanjikan, dan rendahnya risiko di sektor perbankan mendorong afirmasi tersebut. Fitch juga menyimpulkan bahwa reformasi yang telah dilakukan dengan rangkaian kebijakan ekonomi telah dan akan berdampak positif terhadap perekonomian Indonesia. Di sisi lain Fitch menyoroti tingginya sentimen pasar terhadap isu eksternal dan perlunya memperbaiki iklim investasi.

Upaya Russia untuk memperoleh pendanaan dari pasar obligasi global membuahkan hasil yang cukup mengejutkan. Meskipun pada awalnya banyak pihak yang skeptis dengan penerbitan global bonds tersebut, pada akhirnya Russia berhasil mengumpulkan penawaran sebesar USD7 miliar, dengan investor dari AS, Eropa dan Asia. Investor yang sebelumnya diperkirakan khawatir karena sanksi AS dan Eropa pada Russia akan terus membuat negara tersebut kesulitan dalam membayar utangnya, ternyata justru banyak memberikan order beli. Selain sanksi, sejatinya investor juga mengkhawatirkan setelmen obligasi global tersebut yang diperkirakan tidak dapat dilakukan melalui Euroclear atau Clearstream. Namun pada akhirnya dari total permintaan sebesar USD7 miliar tersebut, Russia memutuskan untuk menerbitkan sebesar USD1,75 miliar, dengan tenor 10 tahun dan kupon 4,75%.

Poundsterling kembali naik terhadap USD setelah hasil polling terakhir konsisten dengan hasil polling sebelumnya yang menunjukkan sebagian besar responden menginginkan UK tetap berada di EU. Dalam polling yang dilakukan oleh The Telegraph yang hasilnya dirilis kemarin, 55% responden menghendaki UK tetap di EU, sementara 42% menghendaki Brexit. Sterling naik 0,8% menjadi USD1,46 per poundsterling pasca rilis hasil polling tersebut.

Dari AS, data penjualan rumah baru bulan April naik 16,6%, kenaikan bulanan terbesar dalam 24 tahun terakhir. Hal ini menunjukkan pengembang properti di AS meningkatkan produksi dan penjualan untuk memenuhi permintaan yang tinggi dari konsumen. Secara makro hal ini juga akan semakin mendukung kebijakan kenaikan Fed Fund rate pada bulan Juni.

Harga minyak dunia ditutup naik setelah data penjualan rumah di AS yang meningkat diperkirakan akan meningkatkan kebutuhan akan energi. Selain itu pelaku pasar juga memperkirakan penurunan cadangan minyak AS yang akan diumumkan hari ini oleh American Petroleum Institute. Harga WTI crude Nymex untuk pengiriman Juli naik USD0,5 (1,1%) ke level USD48,6 per barrel. Sementara Brent crude London’s ICE untuk pengiriman Juli naik USD0,3 (0,5%) ke level USD48,6 per barrel.

Yield UST turun naik seiring naiknya harga minyak dan positifnya pasar saham. Yield UST tenor 10 tahun naik 2 bps ke level 1,86% (ytd turun 41 bps – akhir tahun lalu 2,27%). Sementara itu yield UST 30 naik 2 bps ke level 2,64%.

Pasar SUN sedikit melemah, yield SUN tenor 10 tahun naik 3 bps ke level 7,96% (ytd turun 78 bps – akhir tahun lalu 8,74%). IHSG ditutup turun 33 poin (0,7%) ke level 4.710 (ytd 2,5% – akhir tahun sebesar 4.593). Investor asing membukukan net buy sebesar Rp51 miliar, sehingga year to date investor asing membukukan net buy sebesar Rp2,3 triliun. Sementara itu, nilai tukar Rupiah melemah Rp64 ke level Rp13.638 per Dolar AS. NDF 1 bulan melemah Rp55 ke level 13.741 per USD. CDS 5 tahun naik (persepsi risiko naik) 2 bps ke level 194 bps. CDS Indonesia 5 tahun telah turun 36 bps sejak akhir tahun lalu yang tercatat sebesar 230 bps.

Dalam lelang SUN kemarin Pemerintah berhasil mengumpulkan pemesanan sebanyak Rp14,7 triliun, sedikit lebih tinggi dibandingkan lelang dua minggu sebelumnya yaitu Rp13 triliun. Pemerintah memenangkan empat seri SUN dengan total nominal Rp10 triliun, di bawah target yang diumumkan yaitu sebesar Rp12 triliun. Rata-rata tertimbang untuk tenor 10 tahun yang dimenangkan yaitu sebesar 7,98%. Sementara untuk tenor 1 tahun (SPN) sebesar 6,44%. (*)

Penulis adalah staf Wakil Ketua DK OJK

Related Posts

News Update

Top News