Rupiah Perkasa Pasca Kenaikan Bunga Acuan BI

Rupiah Perkasa Pasca Kenaikan Bunga Acuan BI

Jakarta – Keputusan Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan BI 7-day Reverse Repo Rate menjadi 6 persen, mampu mendorong nilai tukar rupiah berbalik menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Dengan demikian, pada perdagangan akhir pekan ini (16/11) rupiah diperkirakan bergerak menguat.

Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot dibuka menguat sebesar 42 poin atau 0,29 persen di level Rp14.623 per dolar AS. Bahkan, pergerakan mata uang Garuda ini kemudian terpantau lanjut menguat hingga 70 poin atau 0,48 persem ke level Rp14.595 per dolar AS pada pukul 08.55 WIB.

Analis PT Samuel Sekuritas Indonesia Ahmad Mikail dalam risetnya si Jakarta, Jumat, 16 November 2018 mengatakan, kenaikan tingkat suku bunga acuan yang sebesar 25 bps tersebut merupakan respon yang positif dari BI setelah rilis data neraca perdagangan mengalami defisit yang cukup lebar.

“Rupiah sendiri diperkirakan menguat hari ini pasca dinaikannya tingkat suku bunga BI 7-day Reverse Repo Rate oleh BI sebesar 25 bps yang memberikan efek kejut yang positif bagi pasar saham dan obligasi. Rupiah diperkirakan bergerak menguat ke level Rp14.500-Rp 14.600 per dolar AS,” ujarnya.

Meski rupiah menguat terhadap dolar AS. namun kata dia, dolar AS justru diperkirakan menguat terhadap sejumlah mata uang kuat dunia seperti euro dan pound sterling. Kondisi ini dipicu oleh kembali meningkatnya ketidakpastian di kawasan Eropa setelah sejumlah menteri di kabinet Theresa May mundur seiring ketidaksetujuan terhadap kesepakatan keluarnya Inggris dari Eropa.

“Dolar indeks diperkirakan bergerak di level 96.9-97.1, dolar kembali menjadi aset safe heaven di tengah ketidakpastian tersebut dan juga mendorong turunnya Yield US treasury,” paparnya. (*)

Related Posts

News Update

Top News