Surabaya—Dalam rangka peringatan HUT ke-23, PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) (Pelindo III) menghibahkan satu unit ekskavator senilai Rp1,8 miliar untuk keperluan warga Kota Surabaya.
General Manajer Pelindo III Tanjung Perak, Eko Harijadi Budijanto secara simbolis menyerahkan bantuan alat berat tersebut kepada Pemerintah Kota Surabaya yang diwakili Asisten Perekonomian dan Pembangunan, M. Taswin dan Kadin Bina Marga dan Pematusan, Erna Purnawati, di halaman Kantor Pelindo III Cabang Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, pada Jumat, 4 Desember 2015.
“Kami bersyukur Pelindo III sudah 23 tahun lamanya melayani masyarakat. Tidak hanya di bidang kepelabuhanan, tapi kini usaha Pelindo III sudah berkembang ke berbagai bidang, misalnya properti, rumah sakit, energi, dan lainnya. Termasuk komitmen melayani masyarakat di sekitar wilayah kerja kami, salah satunya dengan menghadiahkan ekskavator. Agar bersama Pemkot, Pelindo III melayani warga Surabaya ,” kata Eko Harijadi di sela acara.
Eko menambahkan, mengingat cukup tingginya intensitas hujan di Surabaya dan sekitarnya akhir tahun ini. Ia berharap ekskavator ini dapat membantu Pemerintah Kota Surabaya dalam hal penataan lingkungan, misalnya pemerataan tanah, penggalian lubang, parit ataupun pengerukan sungai maupun saluran air di Kota Surabaya, khususnya di kawasan Surabaya Utara.
Penyerahan ekskavator ini, lanjut Eko, juga merupakan langkah Pelindo III dalam mewujudkan eco-green port atau pelabuhan ramah lingkungan. “Agar Pelabuhan Tanjung Perak tidak hanya menjadi gerbang logistik di ibu kota Provinsi Jawa Timur ini, tetapi juga menjadi ikon infrastruktur hijau di Surabaya yang kini dikenal sebagi kota yang asri,” ujarnya.
Di tempat yang sama, kepala Humas (Kahumas) Pelindo III Edi Priyanto mengungkapkan, bahwa hibah ekskavator tersebut merupakan pengalokasian program Corporate Social Responsibility (CSR) Pelindo III sebagai dukungan rencana pengembangan kawasan penyangga pelabuhan di Surabaya Barat dan Surabaya Utara.
Saat ini, Pelindo III telah mengelola 43 pelabuhan pada 7 provinsi di Indonesia dan berkantor pusat di Surabaya. (8) Rezkiana Nisaputra
