OJK Resmikan Layanan Keuangan Masyarakat Bank Sinarmas

OJK Resmikan Layanan Keuangan Masyarakat Bank Sinarmas

Magelang–Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus memperluas jangkauan pelayanan industri keuangan ke pedesaan dan daerah terpencil dengan meresmikan Layanan Keuangan Masyarakat Bank Sinarmas di Desa Tegalrejo, Kabupaten Magelang Jawa Tengah, Jumat.

Layanan Keuangan Masyarakat Bank Sinarmas terdiri dari program Laku Pandai (Layanan Keuangan Tanpa Bank dalam rangka Keuangan Inklusif), program Laku Mikro (Layanan Keuangan Perbankan, Reksadana Mikro dan Asuransi Mikro) serta Simpanan Pelajar (Simpel).

Ketiga program ini merupakan program inisiatif OJK sebagai bagian dari Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI) untuk mewujudkan industri jasa keuangan yang lebih inklusif dan kontributif terhadap kesejahteraan masyarakat luas, khususnya masyarakat di pedesaan dan daerah terpencil.

“Perlu perhatian lebih untuk meningkatkan pemerataan akses terhadap hasil-hasil pembangunan, termasuk juga akses terhadap sumber-sumber pembiayaan dan layanan keuangan khususnya masyarakat kurang mampu dan tidak terjangkau layanan keuangan,” ujar Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D. Hadad dalam keterangannya di Magelang, Jumat, 8 Januari 2016.

Program Laku Pandai menyediakan produk-produk keuangan yang sederhana dan mudah dipahami, murah, aman dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang saat ini belum terjangkau layanan keuangan, yang diharapkan dapat meningkatkan layanan perbankan, hingga menjangkau seluruh lapisan masyarakat yang unbanked.

Produk Laku Pandai berbasis tabungan atau Basic Saving Account tanpa biaya administrasi yang diharapkan produk tabungan ini selain mendidik masyarakat untuk mengenal produk dan layanan jasa keuangan, juga mendorong masyarakat untuk terbiasa menabung dan menjadi salah satu jembatan penting dalam peningkatan literasi dan inklusi keuangan masyarakat.

Untuk produk Laku Mikro, masyarakat juga dimungkinkan untuk dapat membeli produk keuangan mikro lainnya seperti asuransi mikro. Asuransi mikro ini diharapkan dapat membantu masyarakat kecil bertahan saat menghadapi risiko-risiko yang berpengaruh terhadap kelangsungan penghasilannya, seperti saat sakit, terkena bencana alam, dan kematian anggota keluarganya.

Bank Sinarmas juga menyediakan produk Simpanan Pelajar (SimPel). Tabungan SimPel merupakan tabungan untuk siswa yang diterbitkan secara nasional oleh bank-bank di Indonesia, dengan persyaratan mudah dan sederhana serta fitur yang menarik. Tabungan SimPel diperuntukkan bagi siswa PAUD, TK, SD, SMP, SMA, Madrasah (MI, MTs, MA) atau sederajat, yang berusia di bawah 17 tahun dan belum memiliki KTP.

Pembukaan rekening tabungan Simpel dilakukan melalui kerjasama antara sekolah dengan Bank dalam rangka edukasi dan inklusi keuangan untuk menumbuhkan budaya menabung sejak dini.

“Program Laku Pandai, Laku Mikro dan Simpel ini diharapkan tidak hanya meningkatkan tingkat literasi keuangan masyarakat tapi juga menjadi katalisator aktivitas ekonomi masyarakat daerah dan mendorong pemerataan pembangunan,” ucap Muliaman.

Berdasarkan Rencana Bisnis Bank Tahun 2015, ada 17 Bank yang berencana untuk menerapkan Laku Pandai dengan didukung lebih dari 300 ribu agen baru yang nantinya akan mencakup 75% dari seluruh wilayah Indonesia. Hingga akhir 2015, sudah terdapat 8 bank yang telah mengeluarkan produk Laku Pandai yaitu Bank BRI, Bank Mandiri, Bank BTPN, Bank BCA, Bank BTN, Bank BNI, BRI Syariah dan BPD Kaltim.

Data sampai November 2015 implementasi Laku Pandai yang telah didukung oleh 24.865 agen berhasil menjaring 1.094.362 nasabah serta mengumpulkan dana pihak ketiga sebanyak Rp41,3 Miliar.

Sementara program Tabungan Simpanan Pelajar yang implementasinya melibatkan 29 bank dan 1.544 sekolah telah berhasil menghasilkan jumlah rekening sebanyak 382.421 atau 382% dari target tahun ini sebesar 100 ribu rekening dengan jumlah dana yang berhasil dikumpulkan Rp32,8 milliar.

Direktur Utama PT Bank Sinarmas Tbk Freenyan Liwang, dalam kesempatan yang sama menyatakan dukungannya dalam program OJK yang ingin memperluas akses layanan keuangan bagi masyarakat yang belum mengenal atau menggunakan layanan perbankan.

“Program inklusi keuangan OJK bisa meningkatkan akses keuangan ke masyarakat dan meningkatkan penetrasi pasar layanan perbankan ke pelosok daerah,” tutupnya. (*) Rezkiana Nisaputra

Related Posts

News Update

Top News