Mandiri Gandeng Shopee Luncurkan e-Store di Platform Digital

Mandiri Gandeng Shopee Luncurkan e-Store di Platform Digital

Jakarta – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Mandiri) berkerjasama dengan Shopee guna memanfaatkan platform digital dalam pemasaran produknya. Melalui kerjasama dengan Shopee, perusahaan e-commerce tersebut menghadirkan Official Mandiri e-store yang menawarkan merchandise produk perseroan, yakni e-money dalam berbagai pilihan edisi.

Peresmian kerjasama tersebut dilakukan oleh SEVP Consumer and Transaction Bank Mandiri Jasmin bersama Handhika Jahja selaku Director Shopee Indonesia di kantor Shopee, Jakarta, Senin (14/1).

“Kami percaya kerjasama ini  dapat semakin mempermudah masyarakat yang ingin memiliki Mandiri e-money atau bahkan mengoleksi berbagai edisi e-money yang telah diterbitkan,” kata Jasmin di Jakarta, Senin 14 Januari 2019.

Meskipun diperoleh secara online, Jasmin mengatakan, pihaknya akan menjamin keaslian dan kepastian produk e-money yang dijual sehingga dapat langsung dipergunakan untuk berbagai transaksi harian, seperti pembayaran tarif tol, TransJakarta,tarif parkir sampai minimart.

Sebagai pelaku sektor keuangan nasional, dia mengatakan, pihaknya juga berharap selain menjadi official store pertama milik Bank di marketplace, Mandiri e-store di platform digital ini juga dapat semakin memperkuat penetrasi uang elektronik di masyarakat sehingga ikut mengakselerasi gerakan nasional non-tunai yang sedang digalakkan oleh Pemerintah dan Bank Indonesia.

Hingga akhir Desember 2018, perseroan telah menerbitkan sebanyak 16,4 juta kartu dengan akseptasi Mandiri e-money di lebih dari 45 ribu merchant dan 60 ribu lokasi top up. Saat ini kartu Mandiri e-money telah terbit dalam berbagai edisi unik dengan desain yang bervariasi seperti Asian Games 2018, Marvel Avengers, Star Wars, Disney Tsum Tsum dan lain-lain.

Dari jumlah tersebut, frekuensi transaksi Mandiri e-money pada Januari-Desember 2018 telah mencapai 1,1 milyar dengan nominal transaksi Rp 13,4 triliun. Frekuensi transaksi terbesar terjadi di sektor transportasi yang mencapai 94%, terutama jalan tol seperti ruas tol Trans Jawa, tol Bali Mandara, ruas tol Medan-Kualanamu serta ruas tol Ujungpandang Seksi 1 dan 2. (*)

Related Posts

News Update

Top News