Mahkota Group Bidik Pendapatan Rp2 Triliun

Mahkota Group Bidik Pendapatan Rp2 Triliun

Jakarta – Perusahaan sektor kelapa sawit, PT Mahkota Group optimistis bisa membidik pendapatan sebesar Rp2 triliun di sepanjang 2018 atau tumbuh 13,63 persen dari posisi Rp1,76 triliun di tahun lalu.

Meski begitu, tingkat pendapatan akan dipengaruhi oleh cuaca yang bagus hingga akhir tahun ini.

‎Direktur Utama Mahkota Group, Usli Sarsi ‎menyatakan, dirinya optimistis dengan kinerja pendapatan perusahaan di tahun ini, karena produksi kelapa sawit di semester kedua akan mulai membaik.

“Sudah mulai musim penghujan, jadi akan membaik di semester kedua. Meski ada penurunan kemarin karena faktor cuaca. Keadaan yang membaik, karena ada raw material yang lebih banyak dan tanda-tandnaya udah mulai banyak tandan buah segar (TBS) yang masuk,” kata Usli, usai paparan publik IPO Mahkota Group di The Ritz Carlton Pacific Place, SCBD Sudirman, Jakarta, Jumat, 22 Juni 2018.

Pendapatan yang diproyeksikan cukup positif di tahun ini, sehingga berdampak besar juga bagi laba bersih perusahaan yang menjadi Rp50 miliar atau lebih besar bila dibanding gapaian sebesar Rp17,2 miliar di 2017.

Baca juga: Mahkota Group Siap IPO Dikisaran Rp200-Rp250 Per Saham

Penurunan kinerja di 2017, menurut dia, banyak diakibatkan oleh faktor cuaca. Bayangkan saja, ada kekeringan yang menyebabkan kebakaran hutan.

“Industri kami itu sangat bergantung sekali pada kondisi lingkungan, makanya tahun lalu ada penurunan pendapatan dan laba kami,” ucap dia.

Kinerja yang optimis di tahun ini, dia meyakini, banyak dibantu oleh ‎membangun pabrik Refinery dengan kapasitas 1.500 ton perhari dan pembangunan Kernel Crushing Plant dengan kapasitas 200 hingga 400 ton per hari.

P‎embangunan pabrik yang dijalankan perusahaan membutuhkan waktu 8 bulan, terhitung 3 bulan sejak perseran menerima dana hasil penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) yang dijalankan perusahaan.

Perusahaan akan melepas sebanyak 703,68 juta saham di kisaran harga Rp200-250 per saham. Dengan begitu, perusahaan bisa mendapatkan dana segar sekitar Rp140,73 miliar sampai Rp175,92 miliar. (*)

Related Posts

News Update

Top News