Laba PT PP Melonjak 30% Hingga Mei 2017

Laba PT PP Melonjak 30% Hingga Mei 2017

Jakarta–PT PP (Persero) Tbk (PTPP) berhasil membukukan laba sebesar Rp330 miliar hingga bulan Mei 2017. Jumlah tersebut naik sekitar 30 persen jika dibandingkan dengan ‎posisi di periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp254 miliar.

Direktur Keuangan PTPP, Agus Purbianto menyatakan, posisi keuntungan bersih yang diraih perseroan tidak luput dari kinerja pendapatan yang juga meningkat menjadi Rp6 triliun, bila dibanding periode yang sama tahun lalu.

Kenaikan pendapatan itu, karena ekspansi bisnis perseroan yang terus menerus digenjot. Bayangkan saja, ‎manajemen mengalokasikan dana belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp21 triliun sepanjang tahun 2017.

Dari total capex tersenut, perseroan baru gunakan 5 persen atau ‎setara Rp1,028 triliun. Masih banyaknya dana capex, emiten pelat merah di sektor konstruksi ini tidak serta merta akan menghabiskannya dengan cepat. Karena, perseroan bisa saja mengalokasikannya untuk tahun depan kembali.

“‎Kalau ga habis tahun ini, bakal dievaluasi lagi.‎ Tapi, pasti 5 persen yang udah digunakan. Kita tidak serta merta untuk jalan tol. Dana capex 5 persen, sebesar Rp409 miliar sudah digunakan untuk beli lahan kita. Ada juga untuk port dan properti juga ada,” tutur Agus, di Hotel Ritz Carlton Pacific Place, SCBD Sudirman, Jakarta, Selasa 20 Juni 2017 malam.

‎Kinerja laba dan pendapatan yang tampil ciamik sepanjang lima bulan pertama di tahun ini, lanjut Agus, tidak luput dari kinerja pembukan kontrak baru perseroan yang telah mencapai Rp20,1 triliun hingga semester I-2017, atau naik 42 persen dari porsi Rp14,1 triliun di akhir Juni 2016.

Adapun pencapaian kontrak baru perseroan hingga pertengahan tahun ini, Agus mengaku, banyak didapatkan dari kontrak induk perseroan, sedangkan sisanya dapat dari anak usaha.

Dengan posisi kontrak baru yang tampil gemilang di Juni 2017, Agus menyatakan, perseroan optimistis bisa ‎meraih kontrak baru sebesar Rp40,6 triliun hingga akhir Desember 2017. Target kontrak baru tersebut meningkat 25 persen dibandingkan dengan sebesar Rp32,6 triliun di 2016. “Kami yakin bisa menembus target perolehan kontrak baru di tahun ini,” pungkas Agus. (*)

 

 

Editor: Paulus Yoga

Related Posts

News Update

Top News