Kurs Rupiah Tergantung Inflasi dan Perekonomian

Kurs Rupiah Tergantung Inflasi dan Perekonomian

Jakarta–Laju pertumbuhan ekonomi Indonesia yang positif dan inflasi yang rendah di 2016, menunjukkan bahwa perekonomian Indonesia tetap dalam kondisi baik dan stabil. Sehingga hal ini akan mendorong penguatan kurs rupiah terhadap dolar AS.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Gubernur Bank Indonesia (BI), Agus D.W. Martowardojo, di Jakarta, Senin, 13 Februari 2017. Menurutnya, kondisi perekonomian yang positif ini harus dipertahankan di tahun ini

“Kita bersyukur pertumbuhan ekonomi kita bisa 5,02 persen di 2016 dibanding tahun sebelumnya 4,8 persen. Dan inflasi kita 3,02 persen di 2016, dibanding tahun sebelumnya 3,35 persen, Sehingga dengan kondisi ini kita bisa menjaga rupiah tetap stabil,” ujarnya.

Untuk mempertahankan perekonomian yang positif ini, lanjut Agus, maka pemerintah dan BI terus berkoordinasi dan berupaya untuk mendorong perekonomian lebih tinggi lagi dan menjaga inflasi sesuai dengan target yakni 4 persen plus minus 1 persen.

Oleh sebab itu, ke depan, Indonesia harus memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan berintegritas tinggi, yang nantinya dapat menjadi pemimpin yang bisa meningkatkan taraf hidup masyarakat Indonesia, sehingga perekonomian RI bakal terangkat.

“Kita ingin membangun SDM yang handal, kapabilitas dan integritas harus baik. Kita harus bangun SDM yang berkarakter, harus mampu menjadi contoh dalam kepemimpian yanf prima bersamaan dengan kualitas yang baik,” ucap Agus.

Dia menilai, Indonesia tidak mungkin mencapai prestasi yang baik bila tidak dipimpin oleh negarawan yang andal. Apalagi dari sisi ekonomi, kondisi Indonesia semakin baik tercermin dari pertumbuhan ekonomi sebesar 5,02 persen dan inflasi yang terjaga di level 3,02 persen selama 2016.

“Kita tidak mungkin seperti ini jika kita tidak punya SDM yang berkualitas,” tandas Agus. (*)

 

 

Editor: Paulus Yoga

Related Posts

News Update

Top News