Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Dikhawatirkan Buat Inflasi Bengkak 4%

Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Dikhawatirkan Buat Inflasi Bengkak 4%

Jakarta – Naiknya besaran iuran BPJS Kesehatan pada kelas I dan II pada tahun 2020 diprediksi akan berpengaruh besar terhadap angka inflasi Indonesia dalam beberapa tahun 2020.

Hal tersebut seperti disampaikan Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara ketika dihubungi oleh Infobank. Bahkan dirinya khawatir angka inflasi dapat menyentuh angka 4 persen.

“Pastinya akan berpengaruh ke inflasi di kelompok kesehatan. Tahun 2019 seblum ada kenaikan iuran bpjs diperkirakan inflasi kesehatan mncapai 3,4% yoy, tahun dpan apabila iuran bpjs kesehatan naik signifikan inflasi kesehatan bisa 4-6% yoy,” kata Bhima di Jakarta, Jumat 13 September 2019.

Bhima menambahkan, jika kenaikannya begiru signifikan, tidak menutup kemungkinan akan ada dampak ke sektor sektor lainnya. Sebelumnya, kenaikan iuran BPJS Kesehatan saat ini masih menunggu keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui Peraturan Presiden (Perpres).

Pemerintah sendiri telah mengusulkan adanya kenaikkan 100% atau dua kali lipat pada iuran peserta kelas I menjadi Rp160.000 dari Rp80.000 per bulan. Kemudian kelas II menjadi Rp110.000 dari sebelumnya Rp59.000 per bulan serta untuk kelas III rencananya naik menjadi Rp42.000 dari sebelumnya 25.500 per bulan. Namun untuk usulan peserta mandiri kelas III masih dalam pembahasan, lantaran DPR menolak usulan tersebut.

Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) sendiri telah merilis data inflasi selama Agustus 2019 di angka 0,12 persen. Angka ini lebih rendah dibanding Juli 2019 yang ada di angka 0,31 persen. Sedangkan Untuk inflasi tahun kalender Januari-Agustus 2019 telah mencapai 2,48 persen. Sedangkan inflasi tahun ke tahun sebesar 3,49 persen. (*)

 

Editor: Rezkiana Np

Related Posts

News Update

Top News