Kelas Menengah Menahan Konsumsi dan Bergeser ke Belanja Online

Kelas Menengah Menahan Konsumsi dan Bergeser ke Belanja Online

Nusa Dua–Pelemahan konsumsi yang disinyalir menjadi indikator masih terpuruknya daya beli masyarakat sedang dirasakan pelaku dunia usaha. Industri perbankan pun merasakan sulitnya untuk mendorong kredit.

Jahja Setiaatmadja, Direktur Utama PT Bank Central Asia Tbk (BCA) tak memungkiri. Menurutnya, kondisi ekonomi saat ini ibarat sedang hujan dan becek.

“Ada gejala bisnis kurang baik. Kalau kita memaksakan untuk berlari cepat, melempar kredit kencang, kita bisa kepleset,” ujarnya di acara Infobank Awards Ke-22 Tahun yang diselenggarakan di Hotel Westin, Bali, Kamis, 10 Agustus 2017.

Namun, Jahja mengajak para bankir dan pelaku usaha di Indonesia tetap optimis. Sebab, ekonomi di negara-negara tetangga pun tidak lebih baik dari Indonesia. Jahja justru melihat anomali karena adanya tren digital dan perilaku ekonomi masyarakat, bukan semata-mata karena daya beli yang tidak ada. Sebab giro dan tabungan di perbankan masih tumbuh. Beberapa promo yang digelar BCA pun masih direspon oleh masyarakat.

“Jadi kami melihat bahwa uang itu ada. Yang sulit memang lower class. Yang middle class masih ada daya beli, tapi mereka menahan belanja dan mengeluarkan uang menunggu the right time, dan mereka banyak yang berbelanja lewat online, dan itu tidak ter-capture secara data, menjadi bagian dari underground ekonomi,” jelas Jahja. (*) Karnoto Mohamad

Related Posts

News Update

Top News