Inflasi April Diperkirakan 0,27%, BI Rate Tetap

Inflasi April Diperkirakan 0,27%, BI Rate Tetap

Jakarta–Ekonom Riset Mandiri Sekuritas Leo Rinaldy memperkirakan inflasi pada April secara year to date akan di level 0,27%, sementara secara year on year akan di level 3,71% menurun dibanding Maret yang mencapai 4,45%.

Inflasi yang tetap terkendali tersebut didorong oleh Indeks Harga Konsumen (IHK) yang diperkirakan deflasi 0,35% secara month on month disebabkan turunnya harga makanan dan harga barang yang diatur Pemerintah.

“Kami merevisi prediksi inflasi akhir tahun 2016 menjadi 4,5% dari 5% karena dampak langsung dan tidak langsung dari harga barang dan jasa yang diatur pemerintah/administered prices (yang belum dimasukkan ke dalam kalkulasi kami sebelumnya),” kata Leo dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis, 28 April 2016.

Risiko terbesar yang dapat membelokkan prediksi tersebut menurutnya masih berasal pada sisi supply, terutama dari inflasi makanan karena efek La Nina. Tim Riset Mandiri Sekuritas juga mengkhawatirkan potensi kenaikan tarif listrik pada semester kedua 2016 untuk konsumen yang saat ini masih disubsidi.

“Karena itu, kebijakan pemerintah untuk manajemen bahan makanan dan impor serta kenaikan tarif listrik bertahap akan esensial untuk menjaga inflasi,”tambahnya.

Secara keseluruhan, meskipun inflasi lebih terukur dan nilai tukar lebih stabil, Tim Riset menilai bank sentral akan tetap menjaga BI rate di 6,75% hingga Agustus 2016 ketika kebijakan suku bunga acuan akan dialihkan menjadi seven day reverse repo rate.

“Hal itu dilakukan untuk menjaga peralihan tetap berjalan lancar dan menghindari kebingunan terhadap sinyal,” tukasnya. (*)

 

Editor: Paulus Yoga

Related Posts

News Update

Top News