Hingga Kuartal Kedua, Stabilitas Sistem Keuangan Diklaim Masih Terjaga

Hingga Kuartal Kedua, Stabilitas Sistem Keuangan Diklaim Masih Terjaga

Jakarta– Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) telah menyelenggarakan rapat berkala dalam rangka koordinasi pemantauan dan pemeliharaan Stabilitas Sistem Keuangan.

Berdasarkan hasil pemantauan lembaga anggota KSSK terhadap perkembangan perekonomian, moneter, fiskal, pasar keuangan, lembaga jasa keuangan, dan penjaminan simpanan selama Triwulan II tahun 2018. KSSK menyimpulkan bahwa stabilitas sistem keuangan Triwulan II 2018 tetap terjaga di tengah meningkatnya tekanan global.

“KSSK memandang bahwa kondisi fundamental serta stabilitas perekonomian dan sistem keuangan masih tejaga. Hal ini ditunjukkan oleh tingkat inflasi yang terjaga, likuiditas sistem keuangan yang mencukupi, cadangan devisa yang masih memadai, tingkat defisit APBN yang terkendali dan surplus keseimbangan primer, serta kinerja perbankan yang membaik,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani, Selasa, 31 Juli 2018.

Ia sendiri menilai, keseimbangan tersebut tercermin dari peningkatan pertumbuhan kredit dengan tingkat risiko kredit yang terkendali, serta permodalan dan likuiditas perbankan yang kuat.

Tercatat angka permodalan lembaga jasa keuangan (LJK) juga terjaga dengan CAR perbankan sebesar 21,9%, sedikit menurun dari posisi Mei (22,2%), namun jauh di atas threshold. Tak hanya itu, kondisi likuiditas di perbankan juga masih memadai. Ekses likuiditas di perbankan per 18 Juli 2018 tercatat sebesar Rp539,9 triliun, yang ditunjukkan oleh alat likuid yang dimiliki perbankan, dinilai masih cukup untuk mendukung pertumbuhan.

Sedangkan pada angka pertumbuhan kredit pada posisi Juni 2018 tumbuh sebesar 10,75% yoy lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya 7,75% yoy. Sedangkan pada pasar modal, penghimpunan dana sampai Juni 2018 telah mencapai Rp108 triliun. (*)

Related Posts

News Update

Top News