Commonwealth Dorong Pengusaha Perempuan Tembus Pasar Global

Commonwealth Dorong Pengusaha Perempuan Tembus Pasar Global

Jakarta – PT Bank Commonwealth bersama Australian Trade and Investment Commissions (Austrade) memberikan program pelatihan pengembangan bisnis pengusaha perempuan Indonesia, agar siap bersaing di pasar internasional melalui Women Investment Series (WISE) – Women in Global Business Indonesia (WIGBI) Mentoring Program.

Langkah yang dilakukan Bank Commonwealth dan Austrade ini sejalan dengan Kontribusi sektor Small Medium Enterprise (SME) terhadap ekspor nasional baru mencapai 15,8 persen. Padahal, kontribusi sektor SME terhadap ekspor di Indonesia masih berpotensi besar untuk dapat dioptimalkan. Oleh sebab itu, penting untuk mendukung pengusaha perempuan agar mampu bersaing di pasar internasional.

“Sehingga pada akhirnya mampu meningkatkan kontribusi sektor SME terhadap ekspor Indonesia,” ujar Director of SME Banking Bank Commonwealth, Ida Apulia Simatupang dalam keterangannya, di Jakarta, Senin, 11 Desember 2017.

Dia mengatakan, mentoring program ini dilakukan guna mendukung pengusaha perempuan di Indonesia agar mampu membangun bisnis yang berkelanjutan. Sementara itu, Berdasarkan studi Asian Development Bank (ADB) Institute pada 2015 menyebutkan, bahwa 51 persen Usaha Kecil dan 34 persen dari Usaha Menengah dimiliki oleh perempuan

“Di era sekarang, peluang untuk melakukan ekspansi ke pasar global terbuka lebar. Namun tidak dapat dipungkiri, SME di negara-negara berkembang termasuk Indonesia seringkali terhambat kendala modal, infrastruktur, dan akses informasi. Melalui kolaborasi dengan Austrade, kami ingin menyiapkan pengusaha perempuan agar mampu menembus pasar internasional,” ucapnya.

Head of Marketing Communications & Financial Inclusion Bank Commonwealth, Safitri Damajanti menambahkan, Bberdasarkan studi yang dilakukan International Finance Corporation (IFC), perempuan memainkan peran penting dalam perekonomian Indonesia. Namun, perempuan masih menghadapi berbagai tantangan dalam pengembangan bisnis, terutama akses ke layanan keuangan.

“Secara strategis, mentoring program ini juga bagian dari inisiatif inklusi dan literasi keuangan bagi perempuan melalui program WISE yang menjadi fokus penting bagi Bank, selaras dengan visi kami “to excel at securing and enhancing the financial wellbeing of people, businesses and communities,” ucapnya.

Di tempat yang sama Counsellor Commercial, Trade & Investment Commisioner Austrade Matthew Durban mengatakan, melalui program WIGBI, Austrade fokus dalam penyediaan akses bagi pengusaha perempuan terhadap informasi, sumber daya, dan bimbingan bisnis. Kerja sama strategis dengan program WISE dari Bank Commonwealth diharapkan dapat menjembatani lebih banyak lagi pengusaha perempuan Indonesia terhadap peluang yang lebih luas, sehingga mampu membangun bisnis berkelanjutan di pasar internasional.

Saat ini, WISE telah memberikan pelatihan kepada lebih dari 2.500 perempuan Indonesia dan platform digital WISE App yang berisi berbagai fitur keuangan telah diunduh oleh lebih dari 3.500 orang. Dalam mentoring program ini, kandidat terpilih menjalani berbagai sesi pelatihan selama total 18 jam. Setelah menyelesaikan program, mereka diharapkan mampu menyusun business plan komprehensif yang fokus pada strategi memasuki pasar ekspor.

Kurikulum meliputi manajemen keuangan bisnis, kesiapan ekspor terutama terkait trade-financing, foreign exchange, fasilitas pendukung pembiayaan permodalan untuk menjadi export ready, networking melalui program WISE dan WIGBI, riset produk dan pemasaran, dan sesi mentoring langsung dengan para pengusaha perempuan yang lebih dahulu sukses di pasar ekspor.

Ke depannya, untuk membantu pengusaha perempuan Indonesia dalam mengembangkan bisnisnya, Bank Commonwealth melalui Program WISE terus berkolaborasi dengan mitra yang sejalan dengan komitmen Bank Commonwealth, salah satunya seperti Mastercard yang mendorong peningkatan inklusi keuangan perempuan Indonesia melalui tiga pilar yakni, memperkuat  jaringan formal antar pengusaha perempuan, inovasi teknologi, dan penelitian literasi dan inklusi keuangan. (*)

Related Posts

News Update

Top News