BNI Yakin Tekan NPL di Bawah 3%

BNI Yakin Tekan NPL di Bawah 3%

Relaksasi aturan OJK diyakini BNI akan membantu penurunan NPL perseroan. Ria Martati

Jakarta–Kendati mengalami kenaikan rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) pada semester pertama menjadi 3%,  dari 2,2% pada semester pertama tahun lalu. Tahun ini BNI yakin NPL dapat ditekan di bawah 3%.

Direktur Utama BNI Achmad Baiquni mengatakan, perseroan akan terbantu dengan relaksasi aturan restrukturisasi yang diluncurkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

“Kalau cuma satu pilar (yang diperhitungkan) bisa turun 2,7%,” ujar Achmad Baiquni dalam acara Konferensi Pers di Gedung BNI, Jakarta, Kamis, 30 Juli 2015.

Selain itu kata dia, pihaknya telah membentuk tim penanganan NPL.  Seperti diketahui, OJK telah melonggarkan aturan restrukturisasi dengan menggunakan satu pilar saja yaitu penilaian kemampuan membayar saja tanpa memperhitungkan dua pilar lain.

BNI sepanjang semester pertama ini mencatat kenaikan rasio kredit bermasalah terutama di kredit kecil yang naik dari 5,2% pada semester I 2014, menjadi 6,8% pada semester I 2015. Sedangkan NPL untuk kredit korporasi tercatat naik dari 1,3% menjadi 1,5 %. Kemudian kredit menengah naik dari 2,7% ke 5,4%, sementara kredit konsumer naik dari 1,5% ke 2%.

“Segmen tertinggi masih dari segmen kredit kecil, korporasi rendah tapi naik. Kecil paling banyak di perdagangan, menengah di manufaktur, karena pertumbuhan melambat ada debitur  yang kesulitan, pembayaran terlambat,” tambah Baiquni. (*)

@ria_martati

Related Posts

News Update

Top News