BI Dinilai Belum Perlu Pangkas Suku Bunga

BI Dinilai Belum Perlu Pangkas Suku Bunga

Jakarta – Bank Indonesia (BI) dinilai belum perlu untuk memangkas suku bunga acuan BI 7-day Reverse Repo Rate (BI7DRR) pada periode bulan Juni ini.

Hal tersebut disampaikan oleh Chief Economist ASEAN +3 Macroeconomic Research Office (AMRO) Dr. Hoe Ee Khor pada saat memaparkan kondisi perekonomian kawasan. Menurutnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang masih stabil membuat BI tak perlu memangkas suku bunga.

“BI Saya pikir belum akan memangkas suku bunga, karena ekonomi Indonesia sedang dalam pemulihan. Sedangkan ekonomi AS sedang slow down oleh karena itu akan memangkas suku bunganya,” kata Hoe Ee Khor di Kompleks Perkantoran BI Jakarta, Selasa 18 Juni 2019.

Selain itu, pihaknya juga memprediksi angka pertumbuhan ekonomi Indonesia masih akan berada pada kisaran 5,1% pada tahun ini. Menurutnya, memanasnya perang dagang tidak terlalu berdampak terhadap perekonomian nasional.

“Forecast untuk Indonesia kita belum ubah masih 5,1% karena tidak terlalu terdampak trade war seperti negara lain, suku bunga BI sudah naik tahun lalu dan bertahan di 6%, dan fed juga sepertinya akan memotong suku bunganya,” tukasnya.

Sebagai informasi, Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) pada periode Mei 2019 memutuskan untuk mempertahankan BI 7-day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 6,00%, suku bunga Deposit Facility sebesar 5,25%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75%.

Related Posts

News Update

Top News